TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan turut berduka cita atas meninggalnya eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli. Ia pun mengenang momen bersama Rizal saat sama-sama menjadi menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengatakan dirinya dan Rizal sama-sama memiliki karakter yang terbuka. "Karena itulah kami kerap berbeda pendapat dan berdebat kencang, tak jarang juga perdebatan itu dibumbui dengan kata-kata yang sedikit aneh," kata Luhut lewat akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan , pada Kamis, 4 Januari 2023.
Tetapi jika rapat sudah selesai, kata Luhut, dia dan Rizal kembali lagi menjadi sahabat karib. Menurut dia, persahabatan yang baik memang harus seperti itu. Dengan demikian, ia menekankan tak perlu bermusuhan meski ada perbedaan pendapat.
Luhut mengaku mengenalnya sejak Rizal menyelesaikan sekolah doktoral di Boston University, Amerika Serikat. Namun, keduanya baru berinteraksi secara intensif sejak sama-sama menjadi anggota Kabinet Persatuan Nasional dalam pemerintahan Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Saat di bawah pemerintahan Gus Dur, Rizal ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri. Sementara Luhut kala itu menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
Keduanya kemudian dipertemukan kembali pada 2015, Rizal mendapat mandat dari Presiden Jokowi menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya. "Saat itu saya merasa senang karena kembali menjadi satu tim dengan beliau," ujar Luhut.
Ketika mendapat kabar duka tentang wafatnya beliau, Luhut mengaku begitu sedih dan memutuskan untuk langsung menuju kediaman Rizal selepas mendarat di Jakarta. Saat bertemu dengan anak-anak Rizal, ia mengaku kesedihannya semakin tak terbendung.
Luhut mengingat momen bersama Rizal ketika bertemu dalam acara ulang tahunnya yang ke-76 pada September lalu. Setelah itu, Luhut yang jatuh sakit dan harus menjalani perawatan dalam waktu yang cukup lama tak pernah bertemu Rizal lagi. Rizal pun mengalami sakit yang membuatnya tutup usia.
"Selamat jalan, sahabatku, Prof. Dr. Rizal Ramli, M.A. Saya bersaksi engkau adalah orang yang hebat," kata Luhut. "Kami akan selalu merindukan keberanian dan konsistensi mu dalam memberikan masukan dan saran bagi pembangunan bangsa dan negara tercinta, Indonesia."
Pilihan Editor: Ledakan Tungku Smelter di Morowali Tewaskan Belasan Pekerja, Luhut: Siapapun yang Melanggar akan Dihadapkan pada Hukum