TEMPO.CO, Jakarta - Industri alas kaki diperkirakan melanjutkan tren pertumbuhan ekspor di kuartal kedua 2017. Asosiasi Persepatuan Indonesia memproyeksikan kenaikan nilai ekspor sepatu dapat mencapai hingga 7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Ekspor saya kira pertumbuhannya sesuai proyeksi kita di awal.Harapannya tentu angka pertumbuhan ekspor itu terus bertahan sampai akhir tahun,” ujar Sekjen Asosiasi Persepatuan Indonesia Binsar Marpaung kepada Bisnis, Ahad 14 Mei 2017.
Baca: Indonesia , Industri Alas Kaki Terbesar Kelima di Dunia
Berdasarkan data BPS, ekspor sepatu dan alas kaki pada 2016 tercatat sebesar US$4,64 miliar atau mengalami kenaikan 2,95 persen terhadap tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, sektor industri itu menyumbang surplus neraca perdagangan sebesar US$4,15 miliar.
Binsar menyatakan peluang peningkatan nilai ekspor ditopang oleh peningkatan kebutuhan global terhadap alas kaki. Hanya saja, peningkatan permintaan itu masih berada di tingkat moderat.
Baca: Menteri Perindustrian Pacu Industri Sepatu
Sebenarnya, pelaku industri berharap perbaikan daya beli global mampu mendorong pertumbuhan ekspor sepatu mencapai dua digit. “Kenaikan ekspor masih menjanjikan. Alas kaki kan kebutuhan pokok, jadi permintaan globalnya tidak mungkin stagnan.”
Menurutnya, peningkatan ekspor produk alas kaki juga sejalan dengan peningkatan impor karet dan kulit. Sebab pemenuhan bahan baku industri alas kaki masih bergantung kepada produk impor. “Bahan baku kita memang 70 persen dari impor.”
Salah satu faktor penahan pertumbuhan ekspor sepatu adalah kebijakan pembatasan impor kulit. Pembatasan impor turut membuat produsen alas kaki kesulitan memperoleh bahan baku dengan kualitas dan harga kompetitif dalam skala besar. “Kenaikan harga bahan bakunya malah lebih bisa diatasi. Justru permasalahan utamanya itu ada di kebijakan pembatasan impor.”
Pelaku industri berharap pemerintah betul betul berkomitmen menjadikan industri alas kaki sebagai tulang punggung industri prioritas. Komitmen itu dapat diperlihatkan dengan memberi kemudahan perlakuan kepabeanan. “Memang barang bisa keluar masuk tapi masih memakan waktu cukup panjang.”