TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan berencana menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk global pada Maret. Saat ini, menurut Direktur Strategis dan Portofolio Utang Kementerian Keuangan, Scenaider Clasein H. Siahaan, kementeriannya tengah mempersiapkan penerbitan sukuk tersebut.
"Sukuk kita lagi persiapan. Persiapan dokumentasi, persiapan seleksi. Sekarang proses seleksi underwriter," kata Scenaider saat ditemui di kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa, 24 Januari 2017.
Baca : Dolar AS Ambruk Akibat Kebijakan Proteksionis Donald Trump
Scenaider tak menyebutkan secara detail target dari penerbitan sukuk global tersebut. "Perkiraan kita moga-moga dapat sama seperti tahun lalu. Jangan sampai terlalu jauh," ujarnya. Tahun lalu, pemerintah berhasil menerbitkan sukuk global senilai US$ 2,5 miliar (Rp 33,1 triliun).
Untuk semester I 2017, Kementerian Keuangan menargetkan penerbitan surat berharga negara (SBN) sebesar 60 persen atau Rp 358,22 triliun dari target penerbitan bruto Rp 597,03 triliun. Dari target itu, penerbitan SBN dalam rupiah pada semester I ditargetkan sebesar Rp 266,28 triliun.
Baca : AS Tarik Diri dari TPP, Dolar Anjlok dan Rupiah Menguat
Adapun penerbitan SBN dalam mata uang asing pada semester I ditargetkan sebesar Rp 91,94 triliun. Sementara itu, sepanjang 2017, penerbitan SBN valuta asing dialokasikan sebesar 20 persen. Namun, penerbitan SBN valas dapat dimaksimalkan hingga 25 persen dari target bruto sesuai dengan kebutuhan pembiayaan.
ANGELINA ANJAR SAWITRI