TEMPO.CO, Jakarta - Senior analis dari Binaartha Securities Reza Priyambada mengatakan secara tren laju rupiah dimungkinkan untuk dapat bergerak menguat, seiring masih adanya sentimen positif dari dalam negeri untuk mempertahankan laju rupiah.
Namun berbagai sentimen dapat mengubah arah rupiah. Apalagi dolar Amerika Serikat mulai bergerak menguat terhadap sejumlah mata uang lainnya, seiring dengan adanya pidato pertama Presiden Trump.
Baca: Revisi PP Minerba Tinggal Tunggu Tanda Tangan Jokowi
Menurut Reza, hasil dan reaksi atas pidato Trump tersebut akan menentukan arah dolar AS. Rupiah diperkirakan akan bergerak pada kisaran support 13.338 dan resisten 13.260. "Tetap cermati berbagai sentimen yang berpotensi menghambat kenaikan lanjutan dari rupiah," ucap Reza Priyambada dalam pesan tertulisnya, Kamis, 12 Januari 2017.
Pada perdagangan kemarin, di tengah maraknya sikap menahan diri pelaku pasar menjelang pidato pertama Presiden AS, Donald Trump, laju rupiah sempat mengalami kenaikan.
Meski akhirnya rupiah ditutup berbalik melemah seiring antisipasi pidato tersebut yang diperkirakan akan lebih detil membahas program-program pro terhadap pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat.
Pada perdagangan Rabu 11 Januari 2017, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp 13.319 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp 13.296 – Rp 13.341 per dolar AS. Adapun di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor ) Bank Indonesia, rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke level 13.327, dari penutupan kemarin di level Rp 13.320.
Baca: Alasan Rupiah Baru Belum Tersedia di ATM
Di tengah pergerakan rupiah kemarin, lembaga riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis riset terbarunya. Mereka memperkirakan Indonesia mampu meningkatkan ekspor hingga 3,2 persen pada 2017 berdasarkan proyeksi pertumbuhan perekonomian global.
Selain rilis CSIS, keyakinan pemerintah terhadap program pengampunan pajak (tax amnesty) periode berikutnya bisa menjadi katalis positif pergerakan rupiah hari ini. Pemerintah merasa yakin dana repatriasi akan bertambah meskipun di periode kedua belum melampaui target.
DESTRIANITA K