TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan rekomendasi impor 10 ribu ton daging beku. Impor ini dilakukan untuk menekan harga daging sapi di pasaran, khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha. "Dalam waktu dekat akan tiba 10 ribu ton. Semuanya daging beku," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Selasa, 16 Agustus 2016.
Amran menyatakan sampai saat ini pemerintah belum bisa menekan harga daging sapi di pasaran. Tercatat sejak Lebaran lalu, harga daging Rp 120-130 ribu per kilogram. Padahal, Presiden menginginkan harga daging bisa terjangkau di angka Rp 80 ribu per kilogram.
Sayangnya, Amran tak menjelaskan dari mana asal daging impor tersebut. Namun, jika merujuk pernyataan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito yang mengatakan bahwa alternatif sumber impor, selain dari Australia, adalah dari Amerika Latin. "Kami akan segera buka tahun ini. Government to government," kata Enggartiasto beberapa waktu lalu.
Amran juga memastikan bahwa sebelum masuk ke pasar, daging impor ini akan dipastikan kesehatannya melalui lembaga kesehatan hewan yang ditunjuk pemerintah. "Pasti dikawal dengan dokter-dokter kita," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menyatakan hingga saat ini harga daging sapi belum stabil. Langkah impor dianggap bisa membuat harga turun secara perlahan. Menurut dia, impor sapi nantinya terdiri dari bakalan dan indukan. "Tapi kami tetap fokus mengembangkan populasi sapi di Indonesia, baik mengimpor bakalan dan indukan," kata Darmin.
Saat ditanya mengenai jumlah sapi yang diimpor, Darmin menyatakan pada Desember 2016 pemerintah berencana mendatangkan sapi bakalan sebanyak 600 ribu ekor. Hingga kini, ia memprediksi sudah sekitar 50 persen terealisasi.
ROBBY IRFANY | ADITYA BUDIMAN