TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 4 Agustus 2016. Rupiah berakhir terdepresiasi 0,17 persen atau 22 poin ke posisi Rp 13.143 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah juga dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,29 persen atau 38 poin ke Rp 13.159 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp 13.127-13.174 per dolar AS. Dalam perdagangan 3 Agustus 2016, rupiah ditutup melemah 31 poin atau 0,24 persen ke Rp 13.121 per dolar AS.
Pelemahan rupiah ini sejalan dengan US Dollar Index yang terpantau menguat 0,10 persen atau 0,09 poin ke level 95,66 pada pukul 15.58 WIB. Penguatan indeks dolar ini menyusul pernyataan kepala The Fed untuk Chicaho Charles Evans yang mengatakan suku bunga acuan AS kemungkinan masih akan naik tahun ini.
Rilis data ekonomi AS juga memberikan sentimen pada pergerakan indeks dolar, di antaranya data yang menunjukkan kalangan pengusaha swasta Amerika Serikat merekrut 179 ribu orang pada Juli, meningkat dari 176 ribu orang bulan lalu. Sedangkan indeks manufaktur dan sektor jasa meningkat masing-masing ke 51,8 dan 51,4.
Mata uang ASEAN bergerak bervariasi. Ringgit Malaysia (+0,12 persen), baht Thailand (+0,20 persen), peso Filipina (-0,03 persen), dan dolar Singapura (-0,12 persen). Sementara itu, investor juga masih menanti data angka pengangguran yang dirilis pemerintah AS.
BISNIS.COM