TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 11 Mei 2016, ditutup naik 36,85 poin, menyusul rencana pemerintah kembali mengeluarkan paket kebijakan.
IHSG BEI ditutup menguat 36,85 poin atau 0,77 persen menjadi 4.799,96. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 7,26 poin (0,88 persen) menjadi 826,71.
Analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi, di Jakarta, mengatakan rencana paket kebijakan ekonomi ke-13 mengenai penataan ulang regulasi pada tingkat izin investasi, usaha, logistik, ekspor, dan impor disambut optimistis oleh investor di dalam negeri sehingga menopang IHSG.
"Investor asing pun terlihat berbalik melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 102,88 miliar setelah sempat net sell," katanya.
Selain itu, ujar dia, data penjualan retail di Indonesia yang berkontraksi terhadap ekspektasi di level 11,6 persen dari 10,6 persen pada periode sebelumnya dan ekspektasi turun menjadi 8,6 persen mampu menjadi pendorong penguatan indeks BEI.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan penguatan indeks BEI cenderung terbatas, menyusul laju bursa saham Hang Seng yang bergerak di area negatif. Situasi itu menahan pelaku pasar lebih aktif melakukan aksi beli.
Di sisi lain, kata Satrio, pelaku pasar saham juga sedang menanti hasil peringkat Indonesia oleh Standard & Poors (S&P), yang sedianya akan diumumkan dalam waktu dekat.
Tercatat, frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 220.635 kali transaksi dengan total saham yang diperdagangkan sebanyak 6,42 miliar lembar senilai Rp 5,40 triliun. Terdapat 201 saham yang mengalami kenaikan, 98 saham turun, dan 80 saham tidak bergerak.
Untuk bursa regional, indeks bursa Hang Seng melemah 187,39 poin (0,93 persen) ke level 20.055,29; indeks Nikkei naik 13,82 poin (0,08 persen) ke level 16.579,01; dan Straits Times melemah 8,28 poin (0,30 persen) ke posisi 2.732,87.
ANTARA
Baca juga:
Pemerkosa Yuyun: Dibui 10 Tahun, Rok Jadi Bukti, Ini Mereka!
Tragedi Yuyun dan Feby: Inilah 5 Hal yang Mengerikan