TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan akan menurunkan harga bahan bakar minyak bersubsidi setelah turunnya harga minyak dunia. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengatakan penurunan tersebut sudah sepatutnya dilakukan.
"Memang sudah waktunya karena harga energi dunia merosot sejak adanya peningkatan suplai," ujar Rizal saat ditemui di kantornya, Rabu, 23 Desember 2015.
Rizal menjelaskan, saat ini harga minyak dunia terus merosot lantaran meningkatnya jumlah suplai dari ladang minyak di utara Rusia. "Cadangannya besar, punya pengaruh ke harga minyak mentah dunia. Sementara permintaan berkurang," ujarnya.
Menurunnya permintaan pembelian minyak dari beberapa negara, menurut Rizal, terjadi karena adanya perlambatan ekonomi.
Ihwal besaran penurunan harga Premium dan solar, Rizal mengatakan besarannya perlu diperhitungkan secara masak agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. "Yang jelas, perlu diturunkan dan dikaji berapa penurunannya," ujar Rizal.
Kemarin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said memastikan harga BBM jenis Premium dan solar bakal turun. Perubahan harga Premium dan solar itu akan berlaku pada awal Januari mendatang.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi I Gusti Nyoman Wiratmadja mengatakan harga solar bakal turun di atas Rp 500 per liter. Sedangkan harga Premium Rp 200-300 per liter.
DEVY ERNIS