TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Soemantri Brodjonegoro mengatakan belum dapat memaparkan distribusi uang penghematan subsidi bahan bakar minyak. Tapi, Bambang memastikan mayoritas uang tersebut akan diserap ke pembangunan infrastruktur.
"Mayoritas berarti di atas 50 persen," ujar dia di Hotel Ritz-Carlton, Kunnigan, Jakarta, Selasa, 25 November 2014. Menteri mengatakan akan menggunakan dana itu untuk membangun infrastruktur dasar seperti sistem irigasi, pelabuhan, dan jalan. "Infrastruktur dasar harus menggunakan APBN." (Lihat: Sofyan Djalil Sentil DPR Soal Interpelasi BBM)
Menurut Bambang, dana penghematan yang didapat tidak ditujukan untuk pembangunan selama satu tahun melainkan rencana lima tahun ke depan. Karena itu, pemerintah, ujar Bambang, akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendesak menurut skala prioritas.
Ihwal pendanaan, mantan dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut mengatakan pemerintah sedang fokus meningkatkan penerimaan negara. "Tidak hanya pajak, (tapi juga) dividen, dan lain-lain," katanya. (Baca juga: Subsidi BBM ke Produktif, Ini Pilihan Jokowi)
Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah membuat rencana pembangunan selama lima tahun ke depan. Bappenas akan membangun puluhan bandar udara dan pelabuhan baru, puluhan ribu jalan baru, bahkan akses jalan yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia.
Rencana tersebut akan menghabiskan lebih dari Rp 5.000 triliun per lima tahun. "(Musababnya) target penerimaan mau kita perbaiki," ujar Bambang
ANDI RUSLI
Terpopuler
Jokowi Akui Larang Menteri Rapat Bersama DPR
Rapat Pleno Golkar Ricuh Diserbu Massa
Siapa 18 Inisiator Interpelasi Jokowi Soal BBM?
Begini Cara Jean Alter Hapus Jejak
Voting Time, Jokowi Tekuk Presiden hingga Artis