TEMPO.CO, Jakarta - PT Arita Prima Indonesia resmi menyandang predikat Terbuka (Tbk) dengan kode emiten APII melalui pencatatan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 29 Oktober 2013. Arita Prima merupakan perusahaan distributor dan perdagangan valve, fitting, serta produk logam terkait lainnya.
Arita Prima melepas sebanyak 275 juta saham di pasar modal atau setara 25,58 persen dari total modal yang disetor. Harga saham pembukaan ditawarkan mulai Rp 220 per lembar.
Sebesar 75 persen dari target perolehan dana IPO sebesar Rp 60,5 miliar akan digunakan Arita Prima untuk pengembangan bisnis sebagai tambahan modal kerja. "Sisa dana IPO akan digunakan untuk pembangunan pabrik," kata Direktur Utama Arita Prima, Low Ye Lean, hari ini.
Arita Prima juga menerbitkan opsi kepemilikan saham bagi manajemen dan karyawan maksimal sebesar 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dilaksanakan. Low Ye menyatakan, perkembangan bisnis Arita Prima tercatat positif seiring meningkatnya permintaan valve, fitting, dan produk terkait lainnya. "Bisnis kami ditunjang oleh sektor perkebunan, pertambangan, minyak, dan gas yang semakin tumbuh," kata Low Ye.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Hoesen, mengatakan pasar modal diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif pencarian dana dan pengembangan usaha. "Investor dapat turut berkembang dengan Arita Prima dengan kinerja yang transparan," kata Hoesen.
Topik Terhangat:
Prabowo Subianto | FPI Geruduk Lurah Susan | Misteri Bunda Putri | Dinasti Banten | Suap Akil Mochtar
Berita Terpopuler:
Taktik Pius Mendekati Prabowo Subianto
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk
Mendagri Tak Tahu FPI Mulai Mengusik Lurah Susan
Rekam Jejak Prabowo 24 Tahun Jadi Tentara
Ada Landasan Helikopter di Rumah Mewah Prabowo
Ini Cerita Prabowo Kenapa Trauma pada Pers