TEMPO.CO, Bojonegoro - Petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengurangi luasan tanam tembakau tahun ini. Kepala Bidang Bina Usaha dan Perkebunan Dinas Perkebunan dan Pertanian Bojonegoro, Khoirul Insan, mengatakan target tanam tembakau diperkirakan hanya 8.479 hektare atau turun hampir sepertiga dari luasan tanam tahun lalu 12.373 hektare.
Turunnya target tanam karena permintaan dari perusahaan rokok yang juga menurun. Tahun ini, hanya delapan perusahaan rokok memesan tembakau. Sedangkan tahun 2012 silam, sekitar 12 perusahaan rokok. “Jadinya, target penanaman turun,” ujar Khoirul kepada Tempo, Senin 13 Mei 2013. Sejumlah petani mengaku tetap menanam tembakau untuk konsumsi rumahan.
Menurut Khoirul, dari lahan yang tersisa akan ditanaman dua jenis tembakau. Yaitu tembakau Virginia dan tembakau Jawa. Lokasi tanam sebagian besar berada di sejumlah kecamatan di bagian selatan Bojonegoro. Yaitu Kecamatan Kepohbaru, Sugihwaras, Kedungadem, Sukosewu, Kanor, Sumberejo, dan Baureno.
Pemerintah Bojonegoro memberikan bibit tembakau secara cuma-cuma bagi petaninya. Jumlah bibit yang akan diberikan tahun 2013 ini sebanyak 61 kilogram (jenis Virginia) dan sembilan kilogram (jenis tembakau Jawa), atau total 70 kilogram. Rata-rata satu kilogram bisa disebarkan untuk 100 hektare. Kekurangan benih tembakau akan diberikan ke petani. “Kebetulan ini sudah memasuki musim tanam,” kata Khoirul.
Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Bojonegoro, Kholid, mengatakan sekarang sudah mulai musim tanam tembakau. Tetapi, diakui petani masih ragu-ragu mengingat cuaca di Bojonegoro masih labil. Di sejumlah tempat di Bojonegoro masih turun hujan. “Iya, masih ragu-ragu,” kata dia.
Baca Juga:
Menurut Kholid, di luar target penyerapan tembakau, ada juga petani yang menaman melebihi dari jumlah yang dipesan perusahaan rokok. Itu karena petani juga melayani pembelian untuk industri tembakau rumahan. “Mereka (petani) sudah punya itungannya sendiri,” kata Kholid.
SUJATMIKO