TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengkajo ketidaksanggupan anak usaha PT Bakrieland Tbk dalam membayar unsecured guaranteed equity-linked bond senilai US$ 155 juta. Pasalnya, saham anak usaha Bakrieland, yakni BLD Investment Pte Ltd, tercatat di Bursa Efek Singapura. Bakrieland merupakan salah satu anak usaha Grup Bakrie yang bergerak di bidang infrastruktur.
Direktur Penilaian BEI Hoesen mengatakan kajian akan dilakukan untuk mengetahui kemungkinan gagal bayar itu berdampak secara material terhadap Bakrieland. "Kalau ada dampak signifikan secara material, Bakrieland wajib menyampaikan secara terbuka kepada publik," ujar Hoesen di Kantornya, Senin, 8 Mei 2013.
Sebelumnya, Bakrieland juga sempat terancam gagal membayar obligasi mereka. Namun kemudian perseroan mampu membayarnya. Perseroan tidak menjelaskan asal dana untuk membayar obligasi tersebut.
Menurut Hoesen, hingga saat ini Bakrieland juga belum melaporkan soal realisasi penjualan lahan tolnya kepada MNC Group. "Kalau sudah ada pembayaran, mestinya disampaikan ke publik," ujarnya.
Direktur Bakrieland Feb Sunandar mengatakan BLD Investment belum bisa memenuhi kewajiban membayar obligasi yang jatuh tempo pada 25 Maret 2013. Obligasi tersebut diterbitkan pada 23 Maret 2010 dengan menunjuk The Bank of New York Mellon sebagai trustee dalam penerbitannya.
Menurut dia, perseroan sedang berupaya agar kewajiban tersebut tetap dapat dipenuhi. Upayanya, perseroan sudah mengajukan proposal restrukturisasi kepada pemegang obligasi pada Februari. "Kini, pemegang obligasi dalam tahap membentuk coordinating commitee untuk melakukan pembahasan lebih intensif dengan penerbit obligasi dan perseroan," ujar Feb.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler:
3 Fakta Kapolda DIY Kontak Pangdam Sebelum Insiden
SBY Keseleo Lidah, Mencoreng Jadi Menggoreng
Polisi Endus Penyerang Cebongan dari Ponsel?
Pangdam Diponegoro Serahkan Jabatan Besok
Pilkada Palembang, Romi - Harno Unggul Sementara