TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Ketua Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Firman Soebagyo menilai sistem pengawasan pemerintah terhadap impor daging sapi lemah. Akibatnya, pemerintah kebobolan dalam beredarnya daging ilegal asal India.
“Artinya gerbang masuk impor oleh pemerintah lemah, seharusnya Bea Cukai dan Badan Karantina yang mengawasi masuknya barang itu,” kata Firman kepada Tempo, Sabtu, 11 Agustus 2012.
Dia juga menilai tata niaga impor daging dan sapi tidak dilaksanakan secara baik oleh pemerintah, sebab mekanisme pemasukannya seringkali dilanggar seperti masalah surat persetujuan pemasukan. Firman mensinyalir adanya unsur kesengajaan dan pembiaran oleh pemerintah dalam impor daging ilegal ini karena selalu terulang tiap tahun dan tidak ada perbaikan.
“Kalau memang daging India tidak boleh masuk kenapa bisa kebobolan? Apakah ada unsur kesengajaan atau pemerintah betul-betul lengah?” kata politikus Partai Golkar ini.
Firman mendesak aparat penegak hukum untuk segera menyelidiki masuknya daging ilegal dari India ini. Sebab, daging ilegal ini tidak diketahui apakah telah bebas penyakit dan berasal dari sapi yang sehat.
Awal pekan ini, sebanyak dua kontainer atau sekitar 64 ton daging sapi ilegal asal India ditemukan di kawasan gudang wilayah Cengkareng, provinsi Banten. Daging tersebut tidak mengantongi lisensi sehat dan berpotensi membawa penyakit.
Kiriman daging sapi bertuliskan SQ ROLL No registrasi dan bertuliskan huruf Arab itu, dipekirakan masuk ke Jakarta melalui Kalbar atau Pelabuhan Tanjung Priok pada 25 Juli 2012.
ROSALINA
Berita Terpopuler:
Rhoma Irama Ancam Penyebar Ceramahnya
Tak Dapat Koalisi Partai, Jokowi Merasa Dikeroyok
Seberapa Penting Luna Maya Bagi Ariel
Habibie Terjun Lagi ke Dunia Penerbangan
PKS Dukung Foke, Apa Kata Hidayat Soal Jokowi?
Turboprop N-250, Pesawat Andalan Selanjutnya
Pengamat: PKS Punya Andil Besar di Putaran Kedua
Habibie Pakai ''Link''-nya untuk Promosikan Pesawat
Apa Mahar PKS untuk Foke?
KD Kecewa, Fans Anang Hina Suaminya