TEMPO.CO, Jakarta - CEO PT Suri Nusantara, Diana Dewi mengatakan tahun ini perusahaannya tidak memperoleh izin impor daging kerbau yang dikeluarkan Bulog, dari Kementerian Perdagangan, padahal sebelumnya perusahaan itu menjadi importir daging kerbau satu-satunya di Indonesia.
“PT Suri tidak punya izin impor daging kerbau. Kami hanya punya izin impor daging sapi,” kata Diana dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Rabu, 3 April 2024.
Dia tidak menjelaskan secara detail kapan terakhir izin impor daging kerbau itu diberikan. Serta berapa daging sapi yang dia impor. Selain itu, Diana tidak menjawab saat ditanya apakah izin impor daging kerbau Suri Nusantara dicabut dan dialihkan ke Berdikari, Id Food.
Namun Diana mengatakan stok daging kerbau di perusahaannya saat ini masih banyak. “Masih banyak, posisi stok di gudang Suri Nusantara dan pelaku usaha daging masih cukup sampai Juli karena masih ada 35.000 ton,” ujarnya.
Menurutnya, harga jualnya bervariatif mulai dari Rp 72.000 hingga Rp 95.000.
Sebelumnya, Asosiasi Importir Daging Indonesia (ASPIDI), Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI) dan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) melayangkan surat permohonan izin impor daging kerbau ke Kementerian Perdagangan. Mereka menjanjikan bisa menjual harga daging di bawah HET yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 80.000.
Permohonan itu dikirim pada 25 Maret 2024 lalu. Mereka meminta agar Kementerian Perdagangan merealisasikan hasil rakortas pada 13 Desember 2023 tentang hal pemasukan daging kerbau sebesar 50.000 ton untuk pelaku usaha lain dalam hal ini yang dimaksud adalah swasta. Pasalnya, penjualan daging kerbau impor di Indonesia sebelumnya dimonopoli oleh bulog melalui PT Suri Nusantara.