TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pembiayaan, PT Buana Finance Tbk, mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp 200 miliar dari PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
"Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit dilakukan pada 23 Juli 2012," ujar Direktur Utama PT Buana Finance Soetadi Limin dalam keterbukaan informasi di BEI, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2012.
Dia mengatakan pinjaman sebesar Rp 200 miliar itu memiliki jangka waktu 36 bulan. Perusahaan pun menjaminkan piutang yang dimiliki untuk pinjaman tersebut.
Hingga Maret tahun ini, Buana Finance memiliki total liabilitas sebesar Rp 2,15 triliun. Sebagian besar disumbang dari utang kepada lembaga keuangan dan bank sebesar Rp 2,07 triliun.
Sisanya berasal dari utang pajak sebesar Rp 13,62 miliar, utang dividen Rp 96,96 miliar, utang lain-lain Rp 34,72 miliar, utang muka lain-lain Rp 3,36 miliar, biaya yang masih harus dibayar Rp 16,75 miliar, liabilitas imbalan kerja Rp 9,5 miliar, dan kontrak pertukaran mata uang Rp 2,24 miliar.
Sementara ekuitas Buana Finance mencapai Rp 974,13 miliar. Kas dan setara kas tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 40,58 miliar. Sedangkan total aset mencapai Rp 3,12 triliun.
Hingga perdagangan Rabu pagi ini, 25 Juli, saham emiten dengan kode efek BBLD ini masih stagnan di angka Rp 570 per saham.
SUTJI DECILYA