TEMPO.CO, Tokyo - Bank of Japan (BOJ) hari ini kembali meningkatkan program pembelian aset senilai 5 triliun yen (US$ 61,7 miliar) sesuai dengan harapan pasar, tapi masih dianggap kurang agresif oleh para ekonom untuk dapat mengakhiri deflasi.
Bank sentral Jepang juga kembali mempertahankan kebijakan suku bunga rendahnya di 0 persen hingga 0,1 persen dan akan meningkatkan kembali pembelian aset menjadi 70 triliun yen dari sebelumnya 65 triliun yen.
Dalam kebijakannya kali ini bank sentral mengatakan keputusan ini sejalan dengan pelonggaran moneter sekuat tenaga guna mendorong pertumbuhan. “Untuk memerangi deflasi serta mengatasi tantangan struktural jangka panjang dengan kecenderungan penurunan pertumbuhan yang cepat di tengah meningkatnya penduduk usia tua,” kata BoJ dalam pernyataan yang menyertai hasil keputusannya hari ini.
“Untuk mengatasi deflasi dapat dicapai melalui upaya lanjutan bersama perusahaan, lembaga keuangan, pemerintah, dan perbankan sesuai dengan peran masing-masing,” kata dia. Hal itu menegaskan bahwa tangggung jawab untuk mengakhiri deflasi di Jepang harus bersama entitas lainnya dan bukan hanya tanggung jawab BoJ.
“Penilaian kami secara keseluruhan, langkah yang dilakukan bank sentral Jepang hari ini positif. Namun apa yang mereka lakukan tidak cukup untuk memerangi deflasi,” ujar Takuji Okubo, kepala ekonom Jepang di Societer Generale dalam catatan kepada kliennya hari ini.
Bursa Jepang siang ini melemah 34,18 poin (0,36 persen) ke level 9.527,65, sedangkan yen menguat 0,1500 poin (0,19 persen) ke level 80,84 per dolar AS.
MARKETWATCH/ VIVA B. KUSNANDAR