Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengusaha Berselisih Soal Ekspor Rotan

image-gnews
Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi memeriksa rotan yang hampir diekspor secara ilegal di gudang Bea Cukai Semarang, Jumat (13/11). Petugas juga menyita kayu sonokeling olahan yang akan diekspor ilegal. TEMPO/Budi Purwanto
Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi memeriksa rotan yang hampir diekspor secara ilegal di gudang Bea Cukai Semarang, Jumat (13/11). Petugas juga menyita kayu sonokeling olahan yang akan diekspor ilegal. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta:-- Para pengusaha berselisih pendapat menyikapi keputusan pemerintah melarang ekspor rotan. Sejumlah pengusaha menilai pelarangan ekspor rotan ini terlalu terburu-buru dan akan merugikan sejumlah pihak, terutama sektor hulu di daerah penghasil rotan. 

"Merugikan perekonomian bangsa dan mengancam kelestarian rotan," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansur. Selasa 8 November 2011.

Keputusan pemerintah menghentikan ekspor rotan mulai akhir tahun ini dianggap kurang tepat. Sebab, kapasitas industri pengolahan rotan atau mebel rotan belum mampu menyerap potensi produksi rotan nasional, yang diperkirakan mencapai 300-400 ribu ton per tahun.

Tahun lalu industri hanya menyerap 30 ribu ton produksi rotan dan angkanya turun menjadi hanya sekitar 15 ribu ton. Selain itu, industri dalam negeri baru mampu menyerap delapan jenis rotan dari 300 jenis rotan yang tumbuh di dalam negeri.

Karena itu, Kadin meminta kebijakan tata niaga rotan baru nantinya memperhatikan kepentingan industri hulu sampai hilir produk rotan. Pemerintah juga diminta mengontrol produk rotan plastik.

Permintaan itu diungkapkan seusai rapat yang melibatkan Kadin, Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia, serta Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia kemarin. Sayangnya, pertemuan tersebut tidak melibatkan Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI), yang selama ini mendesak agar ekspor rotan dilarang.

"Kadin sudah berupaya mengundang AMKRI dalam pertemuan ini, tapi AMKRI tidak datang," kata Natsir. Keputusan para pengusaha tetap bulat karena AMKRI selama ini tidak tercatat sebagai anggota Kadin, tidak seperti Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) serta Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Jenderal APRI Lisman Sumardjani juga membantah tudingan ekspor rotan menjadi penyebab terpuruknya industri mebel rotan. Hal ini terlihat dari kebijakan proteksi rotan selama 25 tahun belakangan yang malah merugikan petani, pengepul rotan, dan industri mebel rotan. "Ini bukti bahwa buka-tutup ekspor rotan tidak memiliki korelasi dengan terpuruknya industri saat ini."

Namun Ketua Umum AMKRI Hatta Sinatra sepakat dengan kebijakan pemerintah. Pelarangan ekspor rotan malah akan mengundang sejumlah investor asing, seperti dari Taiwan dan Cina, yang ingin masuk Indonesia. "Karena bahan baku di sini tersedia dan harga bahan baku yang mereka peroleh di dalam negeri lebih baik," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan secara lisan telah menyatakan akan menghentikan ekspor rotan yang berlaku efektif pada akhir 2011. Beleid rotan diyakini tidak akan merugikan pihak terkait.

Produksi rotan bisa pun diharapkan bisa diserap oleh industri dalam negeri sehingga tidak ada ketimpangan kesejahteraan. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Benny Wahyudi meminta kebijakan larangan ekspor rotan berlaku permanen.

l AGUNG SEDAYU | RR ARIYANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

4 Januari 2023

Berkat BRI, Pengusaha Anyaman Rotan Ini Pulih dan Semakin Tangguh

Keunggulan dari produk Dona Doni yaitu selalu melayani kebutuhan pelanggan dengan aneka desain produk yang variatif.


Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

25 Juni 2019

Petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai saat menunjukkan barang bukti sitaan rotan dari dalam kontainer, di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Rabu (18/9). Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan ekspor 5 kontainer berisi rotan. TEMPO/Imam Sukamto
Penyelundupan Ekspor 40 Ton Rotan Senilai Rp 680 Juta Digagalkan

Muatan tak dilengkapi dokumen kepabeanan ekspor rotan yang sah seperti surat pemberitahuan ekspor barang, persetujuan ekspor dan karantina tumbuhan.


Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

24 April 2016

Penyelundupan ekspor kayu gelondongan Ebony dan Sonokeling. ANTARA/M Agung Rajasa
Uni Eropa dan Indonesia Sepakati Skema Lisensi Ekspor Kayu  

Indonesia dan Uni Eropa pun sepakat mempromosikan perdagangan kayu yang diproduksi secara legal.


Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

21 Februari 2016

Pekerja membuat kursi rotan di kawasan Pramuka, Jakarta, 11 Januari 2016. Sekitar 90% rotan dihasilkan dari hutan tropis di pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sisanya dihasilkan dari budidaya rotan. TEMPO/Tony Hartawan
Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit

Anjloknya harga rotan Kalimantan akibat pasokan rotan tak terserap industri mebel dalam negeri. Sebaliknya pemerintah melarang ekspor rotan.


Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

18 November 2015

Pekerja membuat anyaman rotan yang dibuat menjadi parcel di kawasan Trangsan, Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, 30 Juni 2015. Industri rumahan yang khusus membuat parcel tersebut dijual dengan harga Rp 8.500,00 hingga Rp. 10.000,00 perpotongnya. Tempo/Bram Selo Agung
Uni Eropa Terbuka dengan Produk Mebel Indonesia

Uni Eropa bersikap terbuka dengan permintaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade


2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

5 Juli 2013

Kerajinan rotan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
2013, Ekspor Furniture Tumbuh 17 Persen

Ekspor produk rotan akan lebih ditingkatkan.


Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

13 Juni 2013

Kerajinan rotan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pengusaha Rotan Masih Kesulitan Bahan Baku

Ketika ada larangan ekspor bahan baku rotan, seharusnya
pengusaha produk rotan tidak perlu bingung lagi mencari bahan
baku.


Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

9 Mei 2013

Kerajinan rotan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Asmindo Inginkan Kemudahan Ekspor

Asmindo keberatan dengan kebijakan Kementerian Pertanian yang mengharuskan karantina untuk produk ekspor


Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

28 Januari 2013

Pengrajin melapisi kerajinan rotan dengan cat pernis di sebuah industri kerajinan rotan di Kawasan Genjing, Jakarta, 7-9, 2012. TEMPO/Subekti.
Ekspor Produk Rotan Indonesia Meningkat  

Peningkatan ekspor produk rotan ini disebabkan oleh penurunan produksi furnitur rotan Cina karena negara tersebut tidak lagi memiliki bahan baku.


Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

9 Januari 2012

Pengrajin rotan. TEMPO/Wahyu Setiawan
Pengusaha Pro-Kontra Soal Kesiapan Menyerap Rotan  

Kami sih sudah siap, tapi rotannya yang belum tersedia."