TEMPO Interaktif, Jakarta -Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo menyatakan bahwa pemerintah memiliki rencana untuk mengganti bahan bakar minyak (BBM) transportasi menjadi bahan bakar gas (BBG). "Kami memang merencanakan pakai BBG untuk transportasi," ujar Widjajono, Selasa 25 Oktober 2011.
Sebelumnya pemerintah juga telah memiliki program Go Gas untuk mencanangkan pemakaian bahan bakar gas di sektor transportasi. Namun, hingga kini program tersebut tak kunjung terealisasi akibat minimnya infrastruktur gas dari sektor hulu hingga ke hilir.
Menurutnya, saat ini diversifikasi bahan bakar minyak ke gas tidak akan menjadi wacana lagi. Dalam program 100 hari kerjanya yang terdekat, pemerintah berencana membereskan persoalan harga BBG terlebih dahulu guna mendukung rencana diversifikasi. "Tiga tahun ke depan, program pemerintah adalah pelaksanaan, dan bukan wacana lagi," katanya.
Setelah itu, pemerintah juga memastikan percepatan penyelesaian terminal penampungan gas terapung di Teluk Jakarta yang ditargetkan selesai Februari 2012. Pengalihan bahan bakar minyak ke gas ini dinilai oleh Widjajono lebih efektif dan bermanfaat ketimbang langkah pengaturan atau pembatasan BBM yang dilakukan pemerintah.
Namun, bukan berarti dengan adanya program pengembangan bahan bakar gas ini, program pembatasan BBM yang direncanakan diterapkan pada April 2012 menjadi batal. "Itu masih, tapi pada dasarnya saya lebih setuju mengganti BBM dengan BBG," tegas dia.
GUSTIDHA BUDIARTIE