Rencana ini belum dapat dilakukan saat ini, karena kondisi pasar yang masih kelebihan likuiditas. Salah satu usaha yang dilakukan BI adalah menghentikan sementara perdagangan SBI berjangka tiga bulan. "Karena inflow deras, kami ingin memindahkan ekses likuiditas dari SBI ke term deposit," kata Hartadi. Setelah inflow membaik, perdagangan akan dibuka kembali.
Sejatinya BI lebih memilih term deposit yang lebih bermanfaat bagi kepentingan sektor riil. Pasalnya, SBI bisa diperdagangkan di pasar sekunder dengan kemungkinan dibeli oleh asing. Adapun term deposit tak dapat dijual kembali ke pasar.
Baca Juga:
Namun SBI masih dinilai penting untuk menyerap kelebihan likuiditas di pasar. "Saat ada kelebihan likuiditas, tak mudah membeli term deposit karena akan menambah dana di pasar," kata dia.
Bank Indonesia berencana menyerap likuiditas hingga cadangan devisa setara dengan 4 bulan impor, atau sekitar U$ 50 miliar. Adapun posisi cadangan devisa saat ini sudah setara 6-7 bulan impor.
FAMEGA SYAFIRA