Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Reporter

Editor

Agung Sedayu

image-gnews
Presiden terpilih Prabowo Subianto. Foto: Tim Media Prabowo
Presiden terpilih Prabowo Subianto. Foto: Tim Media Prabowo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran. Salah satu wacana pembentukan kementerian baru itu muncul dari Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Widjaja yang mengusulkan adanya Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan pembentukan kementerian baru berpotensi menyebabkan pemborosan anggaran. Apalagi jika sektor tertentu dianggap belum terlalu penting untuk ditangani secara khusus oleh satu kementerian. 

Seperti urusan perumahan, saat ini sudah ada di bawah kendali Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR. "Kalau berpatokan pada target, sebenarnya gak terlalu mendesak, karena selama ini kan memang target perumahan rakyat sebenarnya sudah cukup tercapai secara umum," katanya Trubus kepada Tempo pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Dia mengatakan, menambah kementerian baru itu sama saja dengan pemborosan anggaran negara. Pasalnya, anggaran yang dibutuhkan untuk membentuk kementerian baru otomatis akan besar pula. 

"Jadi, itu pemborosan anggaran besar-besaran menurut saya."

Saat ini, kata Trubus banyak tumpang tindih kebijakan antarkelembagaan atau kementerian. Menurut dia, akan jauh lebih baik jika kementerian yang ada saat ini lebih lincah dalam memacu kinerjanya. 

"Kalau kaitan dengan perumahan rakyat, menurut saya selama ini sudah berjalan. Sekarang tinggal pelaksanaan saja, tata kelolanya yang dibenerin, gak usah membentuk kementeriannya. Tata kelolanya, tanggung jawabnya, koordinasinya, kolaborasinya. Kan itu yang penting."

Selaras dengan itu, Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti juga mengkhawatirkan besarnya anggaran yang harus dikeluarkan negara untuk kementerian tersebut. 

"Kalau kabinetnya gemuk, takutnya nanti anggarannya juga gemoy. Sementara, kan ke depan masih banyak tantangan. Indonesia ini ekonominya rentan dengan global shock, karena kebanyakan impor," katanya saat dihubungi Tempo pada Sabtu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Esther menjelaskan, jika banyak pos-pos yang mesti dipenuhi, maka kapasitas fiskal RI juga semakin kecil. Walhasil, gerak pemerintah juga lebih terbatas. 

"Penambahan kementerian artinya peningkatan pada pengeluaran rutin. Sementara itu kalau kita bicara APBN, ada pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan. Nah, pengeluaran pembangunannya kan lebih kecil jika pengeluaran rutinnya gede."

Sebelumnya, Shinta Widjaja Kamdani mengusulkan agar pemerintahan baru Prabowo-Gibran membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan. Pasalnya, kata dia saat ini belum ada instansi yang khusus untuk sektor properti dan perkotaan. 

Shinta mengatakan, sektor tersebut dikendalikan oleh Kementerian PUPR yang juga mengurus infrastruktur. Akhirnya, fokusnya jadi terbagi. 

"Dari segi kementerian itu, memang tentu saja kami tahu ada keterbatasan dari segi nomenklatur yang ada, tapi ada beberapa masukan misalnya kita tidak memiliki kementerian yang fokus pada properti atau perumahan," kata Shinta di Jakarta pada 8 Mei 2024 seperti dikutip Antara.

Apindo berharap, jika ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan, dapat menangani perumahan dan hal-hal terkait properti seperti real estate.

"Penanganan dari segi perkotaan juga penting untuk diperhatikan. Jadi, kami mengusulkan kedua hal ini digabungkan yakni properti dan urban tersebut menjadi satu kementerian."

Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Penyebab Kimia Farma Rugi Rp 1,8 Triliun

1 jam lalu

Suasana pabrik tekstil PT Sritex. Sritex.co.id
Terkini Bisnis: Gelombang PHK di Industri Tekstil, Penyebab Kimia Farma Rugi Rp 1,8 Triliun

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Rabu siang, 26 Juni 2024, dimulai dari daftar perusahaan tekstil terbesar di Indonesia di tengah gelombang PHK.


Wacana Pertemuan Anies dan Prabowo, Mungkinkah Terjadi?

2 jam lalu

Wacana Pertemuan Anies dan Prabowo, Mungkinkah Terjadi?

Wacana pertemuan antara Anies dan Prabowo mendapatkan respons dari Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Apa kata mereka?


PKS Dukung Anies Baswedan Bertemu Prabowo: Kalau Perlu dengan Jokowi

3 jam lalu

Presiden Joko Widodo makan siang bersama calon presiden Ganjar Pranowo (kiri), Anies Baswedan (kanan), dan Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
PKS Dukung Anies Baswedan Bertemu Prabowo: Kalau Perlu dengan Jokowi

PKS menilai Anies Baswedan dan Prabowo bisa bertukar pikiran mengenai prospek Jakarta ke depan.


Makan Bergizi Gratis: Ditanggapi Mantan Menteri Keuangan hingga Anggaran Rp71 Triliun

5 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto memberi hormat saat prosesi penyambutan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2024. Tanda kehormatan tersebut diberikan kepada seseorang yang dinilai berjasa besar untuk kemajuan dan pengembangan Polri. TEMPO/M Taufan Rengganis
Makan Bergizi Gratis: Ditanggapi Mantan Menteri Keuangan hingga Anggaran Rp71 Triliun

Anggaran program prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto, makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun pada 2025


Arsjad Rasjid soal Sri Mulyani, Airlangga dan Tim Prabowo Tampil Bareng: Supaya Nanti Oktober Bisa Lari

5 jam lalu

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Thomas Djiwandono dan Budi Djiwandono saat melakukan konferensi pers  terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 di kantor pusat Direktoral Jenderal Pajak, Jakarta, 24 Juni 2024. Tempo | Maulani Mulianingsih
Arsjad Rasjid soal Sri Mulyani, Airlangga dan Tim Prabowo Tampil Bareng: Supaya Nanti Oktober Bisa Lari

Arsjad Rasjid menyambut baik pertemuan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo - Gibran dengan Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto.


Prabowo Diminta Fokuskan APBN untuk Counter-Cycle Policy, Buntut Situasi Ekonomi Global

7 jam lalu

Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden terpilih Prabowo Subianto berbicara pada Dialog Shangri-La di Singapura 1 Juni 2024. REUTERS/Edgar Su
Prabowo Diminta Fokuskan APBN untuk Counter-Cycle Policy, Buntut Situasi Ekonomi Global

Presiden terpilih Prabowo Subianto diminta memfokuskan APBN untuk counter-cycle policy. Buntut situasi ekonomi global.


Gerindra Sebut Prabowo Tak Keberatan Bertemu dengan Anies Baswedan, Bahas Pilkada?

19 jam lalu

Gerindra Sebut Prabowo Tak Keberatan Bertemu dengan Anies Baswedan, Bahas Pilkada?

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan belum mendengar kabar soal rencana Anies Baswedan ingin bertemu dengan Prabowo Subianto. Ia mengaku belum ada pembicaraan dari Prabowo perihal keinginan Anies tersebut.


Terkini: Jokowi Bahas Nasib Industri Tekstil yang Terpuruk, Sritex Dikabarkan Bangkrut

20 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi. TEMPO/Subekti.
Terkini: Jokowi Bahas Nasib Industri Tekstil yang Terpuruk, Sritex Dikabarkan Bangkrut

Terkini: Presiden Joko Widodo atau Jokowi kumpulkan menteri untuk bahas nasib industri tekstil yang terpuruk. PT Sritex dikabarkan bangkrut.


Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

21 jam lalu

Kurs Rupiah Melemah, Apindo: Indonesia yang Terparah Dibanding 5 Negara ASEAN

Apindo mencatat deprisiasi nilai tukar rupiah adalah yang terparah di 5 negara ASEAN. Apa saja dampaknya bagi industri?


Gerindra Bicara soal Peluang Anies Masuk Kabinet Pemerintahan Prabowo

22 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Gerindra Bicara soal Peluang Anies Masuk Kabinet Pemerintahan Prabowo

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani buka suara soal peluang Anies Baswedan ditarik untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto periode 2024-2029. Menurut dia, keputusan penunjukan menteri itu hak prerogatif Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.