TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan pengusaha itu harus bijak dan solutif dalam mengambil keputusan. Dia menyebut pengusaha juga mesti bermanfaatkan bagi masyarakat dan ekonomi Indonesia.
“Pengusaha itu harus solutif dan bijak, jangan main salah-salahan. Apalagi kondisi sedang tidak baik-baik saja. Selain nyari cuan, pengusaha juga harus bermanfaat,” kata dalam unggahan di akun Instagram pribadinya pada Ahad, 29 September 2024.
Tak hanya itu, Direktur Utama Indika Energy ini juga buka suara soal polemik Kadin usai Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada Sabtu, 14 September 2024. Hasil Munaslub ini menunjuk Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum menggantikan Arsjad.
Arsjad mengatakan mengatakan Kadin indonesia bukan soal siapa yang menjadi Ketua Umum. Dia menyebut kontribusi Kadin terhadap bangsa dan negara justru lebih penting. “Ingat Kadin Indonesia bukan soal siapa ketua umumnya. Tapi bagaimana Kadin berkontribusi bagi bangsa dan negara. Karena di mata publik seakan Kadin tidak satu lagi, tidak asyik, bikin bingung banyak orang,” kata Arjsad.
Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 itu menawarkan dua opsi solusi di tengah polemik Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang menunjuk Anindya Novyan Bakrie sebagai penggantinya. Dia menyebut solusi pertama ialah sesuai aturan. “Pertama lewat pengadilan, akan dibahas satu per satu, pasal, pelanggaran, dan sanksinya,” kata dia.
Kemudian, solusi kedua adalah musyawarah mufakat. Dia menyebut solusi kedua ini sesuai dengan nilai bangsa Indonesia. “Kita kumpul, silaturahmi, diskusi, mendengarkan aspirasi. Lebih asik kan. Pengusaha itu harus jadi panutan. Taat hukum, aturan, dan berintegritas,” kata dia.
Sebelumnya, Arsjad dengan Anindya berseteru karena Munaslub yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024. Dalam hajatan ini, Anindya ditunjuk sebagai Ketua Umum periode 2024-2029 menggantikan Arsjad. Adapun, Arsjad terpilih sebagai Ketua Umum pada Munas VIII di Kendari pada 2021 silam.
Kubu Arsjad menuding Munaslub yang melengserkan Direktur Utama Indika Energy itu ilegal karena menyalahi AD/ART. Sedangkan, kubu Anindya mengklaim Munaslub itu legal karena permintaan para ketua umum Kadin Daerah.
pada Jumat kemarin, Arsjad dan Anindya juga telah bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia. Bahlil menyebut seteru di internal Kadin seharusnya tak terjadi. Dia menyebut Arsjad dan Anindya merupakan sahabat dan masing-masing sudah dewasa. “Mereka berdua sahabat, tapi ada tukang goreng,” kata Bahlil.
Pilihan editor: Selain Makan Bergizi Gratis, Prabowo Canangkan 2 Juta Rumah dan 1 Juta Apartemen per Tahun