TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kubu Arsjad Rasjid menanggapi kantor Kadin yang diambil alih Kadin kubu Anindya Novyan Bakrie. Dari Ahad lalu hingga hari ini, Selasa, 17 September 2024, kubu Arsjad Rasjid tak bisa menjejakkan kaki di lantai tiga kompleks perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan itu.
Kendati tak bisa memasuki kantor, Kadin kubu Arsjad Rasjid tetap menggelar jumpa pers tentang hasil investigasi mereka terhadap Munaslub Kadin yang menunjuk Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia. Munaslub itu membuat Kadin terpecah menjadi dua kubu, kubu Arsjad Rasjid dan kubu Anindya Bakrie. Jumpa pers itu bertempat di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, tak jauh dari Menara Kadin.
“Kami cinta damai. Kami hindari konfrontasi secara langsung,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Kadin Indonesia kubu Arsjad Rasjid, Dhaniswara Harjono, dalam jumpa pers itu.
Dhaniswara mengatakan, organisasinya hendak menjadikan hukum sebagai panglima. Hukum, kata dia, akan memunculkan pihak siapa yang benar dalam masalah ini. Sebaliknya, dia mengatakan pihak yang salah juga akan terbuktikan. Prinsipnya, semua diselesaikan secara baik-baik.
Kuasa hukum Kadin Indonesia kubu Arsjad Rasjid, Hamdan Zoelva, mengatakan menginginkan organisasi kliennya itu menjaga nama baik. Karena itu, semua masalah diusahakan untuk diselesaikan secara baik-baik. Dia tak ingin Kadin terlibat dalam keributan fisik. “Kalau tidak (diselesaikan secara) kekeluargaan, (diselesaikan secara) hukum,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika kubu Arsjad Rasjid, Firlie Ganinduto, mengatakan kendati kantornya diduduki kubu Anindya, Kadin bisa berkantor di mana saja. Dia mengklaim pelayanan terhadap anggota berjalan lancar, juga kegiatan dengan para pemangku kebijakan, baik kedutaan, asosiasi baik nasional maupun internasional. “Business as usual. Tidak ada gangguan sama sekali,” ucapnya.
Sementara itu Arsjad Rasjid mengaku optimistis hari ini timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor. Tempat alternatif ini diperlukan setelah kantor lama mereka di Menara Kadin diblokade oleh orang-orang yang diduga diutus Kadin hasil Munaslub siang ini, Ahad, 15 September 2024.
“Kami pengusaha musti agile. Hari Selasa sudah mulai hari kerja, Insyaallah sudah ada tempat lain,” kata Arsjad saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Ahad, 15 September 2024.
Ketika ditanya apakah dia tak bisa masuk ke Menara Kadin, Arsjad membenarkan dan mengaku menyayangkan blokade yang terjadi pada hari ini. Kubunya sedianya akan menggelar jumpa pers merespons Munaslub. Tapi acara itu terpaksa bergeser ke Hotel JS Luwansa. "Kami yang penting adalah bagaimana memastikan program jalan. Kami akan lihat terus,” katanya.
Pilihan Editor: Ini Kronologi Ekspor Pasir Laut: Dihentikan Megawati dan Dibuka Lagi Jokowi