Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperkuat langkah-langkah strategis ke masyarakat terkait kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana gempa bumi megathrust di Jakarta.
"Ini selalu menjadi prioritas dari kami bagaimana kita melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan. Langkah-langkah kita di Pemprov DKI Jakarta terkait dengan potensi gempa ini juga kami coba fokuskan," kata Ketua Sub Kelompok Pencegahan BPBD DKI Jakarta, Rian Sarsono.
Dia berharap langkah-langkah strategis bisa mengurangi risiko bencana terutama gempa. Langkah tersebut, pertama melakukan perkuatan regulasi yang ada. Kedua, membangun budaya sadar bencana di masyarakat untuk kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana.
Apalagi, kata Rian, saat ini pembangunan infrastruktur di Jakarta semakin masif seperti transportasi Mass Rapid Transit (MRT) hingga Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta dan perumahan partikel.
Khusus untuk gempa, BPBD DKI Jakarta juga membangun atau mewujudkan gedung tangguh bencana. Lalu, meningkatkan kapasitas dari pihak pemangku kepentingan terkait dalam merespons apabila terjadi bencana seperti gempa megathrust.
DKI Jakarta juga sudah memiliki Pergub 170 Tahun 2016 terkait dengan standarisasi rambu bencana dan manajemen gedung yang menitikberatkan terkait ancaman untuk banjir, kebakaran dan gempa bumi. Kemudian, dalam Pergub 1/ 2024 tentang Bencana dan Penanggulangan Bencana di DKI Jakarta juga berdasarkan kajian risiko yang memprioritaskan dari tiga ancaman tersebut.
Selain itu, BPBD DKI Jakarta saat ini menyusun rencana kontijensi (renkon) gempa berdasarkan informasi secara resmi dari BMKG terkait dengan potensi ancaman bencana yang berdampak merusak wilayah di DKI Jakarta.
Sumber-sumber gempa di sekitar Jakarta yang berpotensi berdampak di wilayah Jakarta di antaranya tiga dari sesar aktif. Yakni Sesar Baribis potensi kekuatan Magnitudo (M) 6,5, Sesar Lembang potensi M6,8 dan Sesar Cimandiri potensi M6,7. Selain itu, satu sumber gempa dari subduksi megathrust di Selat Sunda (Banten) dengan potensi M8,7.
Rian menjelaskan, pihaknya juga terus membangun budaya kesadaran dengan melakukan beberapa langkah-langkah edukasi peningkatan kapasitas, di antaranya dengan simulasi gempa di beberapa fasilitas publik seperti rumah sakit, satuan pendidikan, gedung pemerintahan, hingga kelompok-kelompok masyarakat yang sudah dilakukan sejak 2015.
Edukasi dan simulasi tersebut merupakan kegiatan prioritas dan rutin yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta bersama komunitas penggiat kebencanaan dan seluruh pihak terkait di DKI Jakarta.
Rian berharap, masyarakat semakin cerdas dalam mengolah informasi terkait gempa megathrust dan tidak terlalu panik. Yang terpenting Pemprov DKI Jakarta bersama pihak terkait terus berupaya mengedukasi masyarakat demi terciptanya masyarakat tangguh bencana.
Menteri Sandiaga: Wisata Pantai Agar Waspada
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno meminta kewaspadaan dan kehati-hatian terus ditingkatkan pada objek wisata di kawasan pesisir karena ada potensi ancaman gempa megathrust.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG. Potensi megathrust ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia," kata Sandiaga di Semarang, Jawa Tengah, Kamis.
Ia mempersilakan masyarakat untuk tetap berwisata, namun harus meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian. "Tetaplah berwisata, tetapi tetap harus memiliki kewaspadaan dan kehati-hatian," katanya.
Ia menuturkan pemberian pelatihan kepada warga di kawasan pesisir juga dilakukan dalam upaya menghadapi berbagai potensi ancaman serta langkah-langkah mitigasi bencana.
Kementerian Pariwisata juga bekerja sama dengan Basarnas dalam menyiapkan pola-pola penyelamatan. "Tetaplah berwisata, berkegiatan ekonomi kreatif, namun kita sisipkan kewaspadaan dan kehati-hatian," katanya.
Gempa megathrust merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust. Zona megathrust sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Zona megathrust ialah istilah untuk menyebutkan sumber gempa yang berada di zona pertemuan antar-lempeng tektonik bumi yang berpotensi memicu gempa kuat dan tsunami.
Di Indonesia zona megathrust berada di zona subduksi aktif, seperti subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, subduksi Banda, subduksi lempeng Laut Maluku, subduksi Sulawesi, subduksi lempeng Laut Filipina, dan subduksi Utara Papua.