TEMPO.CO, Jakarta - Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan terdapat sekitar 60 investor yang sedang ditangani Satuan Tugas atau Satgas Percepatan Investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan dua di antaranya merupakan investor dari luar negeri.
"Dari sekitar 220 investor tersebut, terdapat 45 investor yang kemarin sudah melakukan groundbreaking. Sekarang sisanya, nanti siang saya akan undang lagi yang sudah dievaluasi, yang sedang proses itu ada sekitar 60-an investor, ini akan kita coba percepat lagi," ujar Basuki di Jakarta, Kamis, 8 Agustus 2024.
Dua investor asing berasal dari Cina dan Jepang, yang akan fokus untuk masuk di sektor properti IKN. "Jadi bukan hanya perumahan, ada hotel, ada kantor," kata Basuki, yang juga Menteri PUPR.
Basuki kembali mengatakan, bahwa tugas Satgas Percepatan Investasi hanya mempercepat proses penanaman modal di IKN.
"Supaya Ketua Satgas Percepatan Investasi di IKN yakni Menteri Investasi Bapak Bahlil Lahadalia membantu untuk mempercepat. (Satgas) itu sudah lama, karena dulu Otorita IKN minta ada satgas-satgas, yang jadi ini satgas untuk percepatan investasi di IKN," katanya.
Satgas Percepatan ini dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 25 Tahun 2024 untuk percepatan persiapan, pembangunan, pemindahan, serta pengembangan Ibu Kota Nusantara.
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra S. Atmawidjaja menyebut Satgas ini dibentuk untuk mengakselerasi penanaman modal untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
"Untuk mempercepat (realisasi investasi), bukan mencari investor baru," kata Endra di Kementerian PUPR, Rabu, 7 Agustus 2024.
Endra menuturkan, Satgas Percepatan Investasi tidak akan melakukan bussines gathering ataupun market sounding. Sebab, menurutnya, upaya itu sudah terlambat dilakukan di sisa periode pemerintahan saat ini.
"Jadi, kami lakukan yang sudah ada," ungkap Endra. "Dari LoI (surat minat investasi) ke MoU (nota kesepahaman). Dari MOU, lanjut ke realisasi investasi."
Endra optimistis target investasi sebanyak Rp 100 triliun terealisasi tahun ini. Meskipun yang sudah tercatat dari enam kali groundbreaking baru Rp 51,3 triliun, menurutnya, masih ada peluang mengejar sisa target.
"Paling tidak, Rp 100 triliun itu kami maknai sebagai komitmen investasi," kata Endra. Ia kemudian berhitung, bila 60 investor merealisasikan modal Rp 1,2 hingga Rp 1,5 triliun, Rp 100 triliun bukan tidak mungkin bisa dikantongi. "Membangun gedung di IKN kan range-nya segitu," ujarnya.
Pilihan Editor Dinas Tenaga Kerja Jakarta Bantah PHK Mayoritas Terjadi di Wilayahnya Sepanjang 2024, Ini Penjelasannya