Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Roti Aoka dan Okko Gemparkan Masyarakat Akibat Dugaan Bahan Pengawet Kosmetik, Apa Saja?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Roti Okko dan Aoka (rotiokko.com/ ptindonesiabakeryfamily.com)
Roti Okko dan Aoka (rotiokko.com/ ptindonesiabakeryfamily.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar mengenai penggunaan bahan pengawet kosmetik dalam roti Aoka dan Okko telah menggemparkan masyarakat Indonesia beberapa hari ini. Berdasarkan laporan yang beredar, kedua merek roti kemasan ini diduga menggunakan sodium dehydroacetate untuk menjaga keawetan produk mereka, bahkan setelah melewati masa kedaluwarsa. Namun, produsen roti Aoka dan Okko dengan tegas membantah klaim tersebut.

PT Indonesia Bakery Family, produsen roti Aoka, melalui Kemas Ahmad Yani, Head of Legal, menegaskan bahwa roti buatan mereka tidak menggunakan sodium dehydroacetate. Menurutnya, 16 produk roti Aoka telah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang menunjukkan keamanan produk tersebut dari segi bahan baku dan formula yang digunakan.

Sementara itu, PT Abadi Rasa Food, yang memproduksi roti Okko, juga membantah keras penggunaan bahan pengawet kosmetik dalam produk mereka. Jimmy, pengelola pabrik PT Abadi Rasa Food, menjelaskan bahwa keawetan roti Okko tidak terkait dengan penggunaan sodium dehydroacetate, melainkan karena proses produksi yang sangat higienis dan menggunakan kemasan yang steril, sebagaimana standar internasional yang ketat.

Namun, penemuan ini bermula dari uji laboratorium yang dilakukan oleh Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo (Parimbo) terhadap sampel roti Aoka dan Okko. Hasil uji dari laboratorium SGS Indonesia menunjukkan bahwa sampel roti Aoka mengandung sodium dehydroacetate sebanyak 235 miligram per kilogram, sedangkan roti Okko mengandung 345 miligram per kilogram. Namun, hasil uji yang dilakukan BPOM menghasilkan hasil yang berbeda, di mana mereka tidak mendeteksi keberadaan bahan pengawet kosmetik tersebut dalam kedua produk tersebut.

Emma Setyawati, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, menyatakan bahwa BPOM telah melakukan pengujian berbasis risiko beberapa kali dan tidak menemukan adanya sodium dehydroacetate dalam roti Aoka dan Okko. Dia juga menegaskan bahwa BPOM selalu melakukan pengawasan dan pengujian secara acak terhadap produk makanan yang beredar di pasaran untuk memastikan keamanannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kontroversi ini semakin membingungkan masyarakat, karena ada perbedaan hasil uji antara laboratorium independen dengan BPOM. Para produsen dan pihak terkait sepakat bahwa kebersihan dalam proses produksi menjadi kunci utama dalam menjaga keawetan produk, tanpa bergantung pada bahan pengawet yang kontroversial.

Dalam konteks ini, kekhawatiran terhadap keamanan konsumen harus menjadi prioritas utama, dengan memastikan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Masyarakat diharapkan untuk lebih selektif dan kritis terhadap produk yang mereka konsumsi, serta selalu memeriksa label dan izin edar dari lembaga yang berwenang sebelum membeli produk makanan kemasan.

Kasus roti Aoka dan Okko  ini juga menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pihak produsen, BPOM, dan lembaga uji independen untuk memastikan keamanan pangan yang lebih baik di Indonesia. Dengan demikian, transparansi dan kepercayaan publik terhadap produk-produk makanan dapat terjaga dengan baik, demi kesehatan dan keselamatan konsumen.

KARUNIA PUTRI | ANDIKA DWI
Pilihan editor: Pengusaha Roti di Cina dan Jepang Heran Ada Roti yang Tidak Berjamur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Resto Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Teten Masduki Usul Lembaga Konsumen Mengawasi

3 jam lalu

Restoran Sec Bowl. Instagram
Kasus Resto Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Teten Masduki Usul Lembaga Konsumen Mengawasi

Menteri Koperasi Teten Masduki mengusulkan supaya ada lembaga konsumen yang melakukan pengawasan. Buntut kasus resto Sec Bowl yang mencuci alat masak


Tren Meracik Skincare Sendiri tanpa Kompetensi, BPOM Sebut 4 Bahayanya

22 jam lalu

Ilustrasi komestik vegan. Foto: Freepik
Tren Meracik Skincare Sendiri tanpa Kompetensi, BPOM Sebut 4 Bahayanya

BPOM menjelaskan empat bahaya meracik skincare sendiri tanpa kompetensi yang cukup dan hanya mengikuti beauty influencer.


Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

3 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Pemerintah Batal Bahas RUU Pengawasan Obat dan Makanan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah dan DPR tidak akan melanjutkan pembahasan RUU Pengawasan Obat dan Makanan.


BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

7 hari lalu

An illustration of a monkeypox vaccine. (ANTARA/Shutterstock/am/rst)
BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.


Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

8 hari lalu

Petugas medis memasuki Ruang Rawat Inap Infeksi Khusus Kemuning Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, 5 September 2024. RSHS memastikan kesiapan penanganan Mpox di Jawa Barat, khususnya di Bandung. TEMPO/Prima Mulia
Penggunaan Darurat Tiga Vaksin Mpox Telah Disetujui WHO, Seberapa Manjur Melawan Virus Mpox?

Kementerian Kesehatan menyebut WHO telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Mpox. Sejumlah studi terbaru juga telah menguji efikasinya.


Bahaya BPA: Industri Wajib Patuhi Peraturan BPOM soal Label

10 hari lalu

Ilustrasi orang membawa galon isi ulang. BPOM mengeluarkan regulasi terkait pelabelan bahaya BPA pada galon guna ulang polikarbonat. Dok. Freepik
Bahaya BPA: Industri Wajib Patuhi Peraturan BPOM soal Label

Pemerintah menaruh perhatian serius pada perlindungan konsumen.


Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

17 hari lalu

Richard Lee. Foto: Instagram.
Richard Lee Kecam Laporan yang Menuding Skincare Kliniknya Berbahaya

Dokter Richard Lee membantah tuduhan produk skincare kliniknya mengandung bahan berbahaya dan disita BPOM.


Vonis Produsen Obat Sirop Beracun Terlalu Ringan, BPOM: Kami Tidak Bisa Apa-apa

23 hari lalu

Vonis terhadap produsen obat sirop beracun dianggap terlalu ringan.
Vonis Produsen Obat Sirop Beracun Terlalu Ringan, BPOM: Kami Tidak Bisa Apa-apa

Kepala BPOM Taruna Ikrar berpendapat bahwa vonis terhadap produsen obat sirop beracun terlalu ringan. Tapi pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.


Polisi Geledah Rumah Mantan Pegawai BPOM, Dugaan Soal Kasus Pemerasan

23 hari lalu

Tangkapan layar- Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Komisaris Besar Erdi A Chaniago. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
Polisi Geledah Rumah Mantan Pegawai BPOM, Dugaan Soal Kasus Pemerasan

Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri menggeledah rumah mantan pegawai BPOM. Kasus dugaan pemerasan.


Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

23 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
Tips Menyimpan Makanan dan Menjaganya agar Aman dari BPOM

Berikut tips menyimpan makanan dan kunci menjaganya tetap aman dikonsumsi keluarga yang dibagikan pihak BPOM.