Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim TKN Tepis Rasio Utang Prabowo 50 Persen, Begini Gambaran APBN 2025

image-gnews
Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad H. Wibowo,  ketika ditemui di Gedung CSIS Jakarta pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Drajad H. Wibowo, ketika ditemui di Gedung CSIS Jakarta pada Rabu, 6 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polemik mengenai rasio utang pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang menuai kontroversi. Pasalnya, diberitakan bahwa pemerintahan Prabowo mendatang akan menaikkan rasio hutang hingga 50 persen.

Namun, hal tersebut kemudian dibantah oleh Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Drajad Wibowo yang menepis kabar tersebut dan menyebutnya sebagai misinformasi dari salah satu media. 

“Berita Bloomberg itu misinformasi,” kata Politikus Partai Amanat Nasional atau PAN itu saat dihubungi pada Selasa, 18 Juni 2024.  

Menurut petinggi parpol PAN ini, tak ada yang menyebutkan baik pihak Prabowo sendiri maupun Tim Kampanye Nasional akan menaikkan rasio utang dalam forum apapun. Dirinya menyayangkan berita yang simpang siur di masyarakat ini terlanjur beredar dari salah satu media dan tidak menyebut terkait asal sumber.  

Konflik ini sebenarnya bermula sejak tahun 2024 lalu pada debat calon presiden yang kedua. Saat itu Prabowo Subianto sebagai pasangan calon nomor 2 sempat mengatakan tidak ada masalah jika rasio utang menyentuh angka 50 persen terhadap PDB.

Pernyataan tersebut akhirnya beredar di media jika Prabowo akan menaikkan rasio utang. Meski demikian, Drajad keberatan jika pernyataan tersebut dianggap sebagai rencana menaikkan rasio utang. "Jadi pernyataan Pak Prabowo dalam debat itu jangan dipelintir," ujarnya.  

Dilansir dari media Reuters, berita mengenai rencana kenaikan rasio utang hingga 50 persen terhadap PDB oleh Prabowo semula diberitakan oleh situs Bloomberg News. Dalam laporan Bloomberg disebut salah seorang sumber memaparkan rencana Prabowo mengerek rasio utang selama masa kepemimpinannya.  

Wacana Anggaran APBN 2025

Wacana soal anggaran APBN 2025 sudah menjadi pembahasan dalam rapat dengan DPR RI bersama Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan. Sri Mulyani membahas hal ini dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI di Senayan pada Kamis, 6 Juni 2024, salah satu yang disampaikan adalah Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) dalam RAPBN 2025. Dalam rapat tersebut, ia juga menyampaikan jika nilai utang jatuh tempo pemerintah pada tahun 2025 akan mencapai Rp 800,33 triliun.   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian Menteri yang kerap disapa Srimul ini, mengatakan tidak perlu khawatir soal nominal utang yang kerap menimbulkan pertanyaan. Dirinya menjelaskan jika hal ini masih dalam koridor aman dengan beberapa catatan. Misalnya, asalkan negara tetap kredibel, persepsi terhadap APBN baik, serta kebijakan fiskal ekonomi hingga politik tetap stabil. 

"Jadi kalau negara ini tetap kredibel, APBN-nya baik, kondisi ekonominya baik, kondisi politiknya stabil, maka revolving itu sudah hampir dipastikan risikonya sangat kecil. Karena market beranggapan negara ini akan tetap sama," kata Sri Mulyani.  

Selain itu, dikutip dari laman Kementerian Keuangan telah dirilis rancangan target pendapatan negara tahun 2025 diperkirakan menyentuh angka 12,14% hingga 12,36% dari PDB, dengan kontribusi besar dari perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sedangkan anggaran belanja negara direncanakan mencapai 14,59% hingga 15,18% dari PDB.  

Tahun depan rencana anggaran ini akan diarahkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, infrastruktur, serta perlindungan sosial. Dengan kondisi pendapatan dan belanja negara tersebut, Pemerintah merencanakan defisit anggaran sebesar 2,45% hingga 2,85% dari PDB. Upaya ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan fiskal dengan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi 

Selain itu, Sri Mulyani juga telah membuat perkiraan anggaran untuk program-program pemerintahan yang baru. Hal ini ditujukan untuk menyambut kepemimpinan baru Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, bersama arah kebijakan seperti yang sudah dilakukan soal rancangan anggaran untuk program makan siang gratis yang saat ini sudah berganti nama menjadi MBG atau Makan Bergizi Gratis. Program MBG ini berdasarkan keterangan yang dirilis akan menyepakati menggunakan anggaran sebesar Rp 71 triliun pada 2025.

"Detail program makan bergizi gratis akan diserahkan tim presiden terpilih, tapi ini sudah disepakati dimulai bertahap," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin 24 Juni 2024. 

SAVINA RIZKY HAMIDA | ADIL AL HASAN | ANNISA FEBIOLA | KEMENKEU
Pilihan editor: Utang Jatuh Tempo Masuki Era Prabowo Tembus Rp 800 Triliun, Anak Buah Sri Mulyani Beberkan Strategi Mengatasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Digugat Pailit, Patra Logistik Dinilai Posisikan Pengadilan Mirip Debt Collector

4 jam lalu

Ilustrasi debt collector. Shutterstock
Digugat Pailit, Patra Logistik Dinilai Posisikan Pengadilan Mirip Debt Collector

Kuasa hukum Putra Patra Utama, Tiur Henny Monica, mengatakan langkah Patra Logistik membayar utang di pengadilan sangat tak etis.


Perusahaan Milik Bakrie Gugat Perbuatan Melawan Hukum terhadap 12 Kreditur yang Tagih Utang Rp8,79 Triliun

7 jam lalu

Logo Viva Group (PT Visi Media Asia.Tbk). Wikipedia
Perusahaan Milik Bakrie Gugat Perbuatan Melawan Hukum terhadap 12 Kreditur yang Tagih Utang Rp8,79 Triliun

Perusahaan milik Bakrie, VIVA, melalui kuasa hukumnya, David Surya, mendalilkan para tergugat telah melakukan perbutan melawan hukum.


Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

9 jam lalu

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
Utang Pemerintah Rp8,4 Kuadriliun, Tahun Depan Tambah Rp775 Triliun

Tahun depan pemerintah berencana melakukan penarikan utang baru sebesar Rp775 triliun.


Patra Logistik Digugat Pailit Tak Bayar Utang Rp528 Juta

14 jam lalu

Ilustrasi utang. Pexels/Mikhail Nilov
Patra Logistik Digugat Pailit Tak Bayar Utang Rp528 Juta

Kuasa hukum Putra Patra Utama, Tiur Henny Monica, mengatakan bahwa total tagihan yang harus dibayarkan Patra Logistik Rp528.294.510.


Siasati Utang Rp 800 T di Tahun Pertama Prabowo, Kemenkeu Bakal Lakukan Refinancing

1 hari lalu

Ilustrasi Hutang. shutterstock.com
Siasati Utang Rp 800 T di Tahun Pertama Prabowo, Kemenkeu Bakal Lakukan Refinancing

Kementerian Keuangan berencana membayar utang jatuh tempo sebesar Rp 800 triliun tahun depan dengan refinancing.


Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

1 hari lalu

Warga berbelanja di sebuah mall di Jakarta, Senin, 2 September 2024. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia pada 2024 sebanyak 47,85 juta jiwa atau turun dari tahun 2023 yakni sebanyak 48,27 juta jiwa yang setara 17,13 persen dari total penduduk Indonesia. TEMPO/Subekti
Terkini: Utang Perusahaan Media Milik Bakrie Rp 8,79 Triliun, Ekonom Sebut Kelas Menengah Rentan Jadi Miskin

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit. Sebanyak 12 kreditur menagih utang sebesar Rp 8,79 triliun.


Terancam Pailit karena Utang Rp8,79 Triliun, Ini Rincian Tagihan Kreditur ke 4 Perusahaan Media Milik Bakrie

1 hari lalu

Logo Viva Group (PT Visi Media Asia.Tbk). Wikipedia
Terancam Pailit karena Utang Rp8,79 Triliun, Ini Rincian Tagihan Kreditur ke 4 Perusahaan Media Milik Bakrie

Empat perusahaan media milik keluarga Aburizal Bakrie bisa terancam pailit.


Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

1 hari lalu

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Prabowo menyebut aggaran pertahanan Indonesia salah satu terendah di Asia. Prabowo mengatakan saat ini anggaran pertahanan baru 0,89 persen terhadap Produk Domestik Bruto. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

Gerindra menyatakan jumlah kementerian di kabinet Prabowo akan difinalkan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.


Kementerian Keuangan Masih Kaji Usulan Tarif Cukai MBDK 2,5 Persen

2 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Kementerian Keuangan Masih Kaji Usulan Tarif Cukai MBDK 2,5 Persen

Pemerintah masih terus mengkaji penerapan tarif cukai berpemanis dalam kemasan. BAKN sebelumnya mengusulkan tarif sebesar 2,5 persen.


Duduk Perkara PKPU 4 Perusahaan Keluarga Bakrie karena Utang Rp8,79 Triliun: Kronologi hingga Terancam Pailit

2 hari lalu

Logo Viva Group (PT Visi Media Asia.Tbk). Wikipedia
Duduk Perkara PKPU 4 Perusahaan Keluarga Bakrie karena Utang Rp8,79 Triliun: Kronologi hingga Terancam Pailit

Kuasa hukum dari 12 kreditur, Marx Andryan, mengatakan empat perusahaan milik keluarga Bakrie telah mengakui telah berhutang kepada kliennya.