TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan siap mendukung program makan siang gratis yang diusung oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan sudah menyiapkan studi soal pelaksanaan makan siang gratis di berbagai negara.
"Masih menunggu proses semuanya, tapi dalam perjalanannya kami memulai menyiapkan studi-studi bagaimana school meal program dan bentuk-bentuknya di luar (negeri) seperti apa," ujar Arief saat ditemui di kantor Bapanas, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.
Makan siang gratis adalah program kampanye pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden-wakil presiden. Pasangan ini unggul dari dua pasangan lain yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Bapanas juga mengkaji bagaimana implementasi program makan siang gratis oleh lembaga-lembaga internasional. Sebetulnya, kata Arief, Bapanas sudah memiliki pengalaman membuat program pemberian makanan dengan asupan gizi yang baik.
Program makan gratis yang dilaksanakan Bapanas bernama Gerakan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman). Program tersebut bertujuan untuk menciptakan pangan beragam. Artinya ketersediaan pangan dengan bermacam-macam jenis makanan, baik hewani maupun nabati, sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Kendati demikian, Arief enggan membeberkan lebih lanjut soal program makan siang gratis ini.
"Mungkin belum waktunya untuk menjawab. Biarlah berproses sampai keputusan defenitif nanti," kata dia. "Tapi Bapanas bersama kementerian lain itu siap mendukung apapun yang berkaitan dengan pangan."
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan program makan siang gratis Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa diaplikasikan tahun depan dalam kerangka makro yang saat ini tengah diindikasikan. Pemerintah tengah merancang pagu besar yang memungkin program itu berjalan.
Sri Mulyani menjelaskan ada sejumlah faktor yang menjadi pertimbangan dalam perancangan APBN 2025, baik secara geopolitik dan realitas ekonominya. Seperti kenaikan suku bunga, inflasi, dan arus modal yang terpengaruh dari tensi politik dunia. APBN akan tetap dikelola dan difokuskan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tantangan struktural.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah meminta ada komunikasi dengan pemerintahan baru yang bakal dipimpin Prabowo. Adapun Jokowi telah menggelar rapat terbatas soal pagu indikatif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat, 5 April 2024.
Pilihan Editor: Gunung Ruang Erupsi, Sejumlah Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manado Dibatalkan