TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan pada puncak arus mudik Lebaran 2024 bergeser dari Jawa ke Sumatera. Hal ini menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena puncak arus mudik tersebar dalam 4 hari di Jawa. Sementara di Trans Sumatera, kemacetan panjang lebih karena belum beroperasinya sejumlah ruas jalan tol.
"Untuk puncak arus mudiknya bisa terlampaui dengan baik," kata Listyo Sigit Prabowo saat mengecek kondisi KM 70 Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Senin malam, 8 April 2024.
Secara umum, kata Kapolri, pelaksanaan arus mudik di jalur tol mulai KM 50 sampai KM 414 Kalikangkung, Semarang, mengalami peningkatan signifikan saat puncak arus.
"Tadi dilaporkan bahwa terjadi persebaran, terjadi penambahan jumlah sekitar 6 sampai 7 (persen) dibandingkan mudik tahun 2023," kata Sigit.
Meski terjadi peningkatan jumlah kendaraan, mudik lebaran tahun ini bisa tertangani dengan baik karena puncak arus mudiknya tersebar pada tanggal 5, 6, 7 dan 8 April.
"Jadi kalau tahun 2023 itu pada H-3 (puncak arus), kali ini bergeser pada H-4 dengan tingkat puncak arus mudiknya yang turun dan ini tersebar pada hari-hari sebelumnya," kata Sigit.
Kapolri mengapresiasi manajemen penanganan arus mudik yang sudah berjalan baik apabila dibandingkan tahun 2023 dan 2024. "Maka tadi didapatkan satu rumusan untuk menghadapi arus mudik pada tahun 2025," ujarnya.
Ia menambahkan penanganan arus mudik tahun ini juga berimplikasi pada waktu tempuh pemudik menjadi lebih cepat dari biasanya.
"Untuk pencapaian dari mulai start sampai dengan Jawa Tengah, yang biasanya 8 jam, kali ini menjadi 6 hingga 7 jam. Jadi, ada perbaikan," kata Sigit.
Kapolri juga menambahkan hasil evaluasi sementara arus mudik menjadi bahan untuk persiapan menghadapi arus balik yang diprediksi terjadi pada tanggal 15 dan 16 April.
Kemacetan Parah di Sumatera