Selain Ning, ada juga Feby Kurnia, 24 tahun, pramuniaga di sebuah toko perabot. Menurutnya, tiket bus paling murah ke kampung halamannya di Solo Rp 500 ribu per orang. Rencananya, dia ingin mudik bersama satu keponakannya sehingga total dia harus merogoh kocek Rp2 juta pulang-pergi.
Mudik gratis ini sangat membantu karena biaya tersebut cukup memberatkan baginya yang sudah sangat rindu ingin ziarah ke makam ibunya di Solo. Dia menceritakan untuk mengikuti program ini sangat mudah karena hanya membeli produk MsGlow, lalu scan barcode dan mendaftar.
Menurut Sandiaga, dalam mudik 2024 ini, pihaknya memprediksi ada Rp276 triliun sampai Rp350 triliun pergerakan ekonomi dan dalam keadaan yang sangat berat ini, mudik ini membawa berkah bagi masyarakat Indonesia terutama di kampung halaman. Sebab Kemenparekraf berharap, bukan cuman ekonomi di perkotaan saja yang bergerak tetapi juga di pedesaan, destinasi-destinasi (wisata) di pedesaan bisa berkembang.
“Saya sangat percaya mudik lebaran akan membawa banyak keberkahan karena meringankan beban para buruh, terutama dari kalangan perempuan, kami juga bagi-bagi THR. Alhamdulillah, ini dirasakan sangat membantu bagi masyarakat yang membutuhkan,” kata Sandiaga.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga pun ‘pamit’ karena ini bisa jadi bulan-bulan terakhir dia menjabat sebagai orang nomor satu di Kemenparekraf. Dia mengenang bersama tim di Kemenparekraf merasakan tantangan yang sangat luar biasa saat badai pandemi Covid-19. Dia menyebut ada 45 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di sektor ekonomi kreatif.
“Ini adalah bulan-bulan terakhir saya, jadi saya mohon maaf kalau ada kekurangan selama bertugas dan bekerja di Kemenparekraf,” kata Sandiaga. Dia berharap Kementerian ini akan tetap menjadi sektor unggulan Indonesia sebagai penggerak ekonomi dan penyediaan lapangan kerja.
Pilihan Editor: Meski Harta Kekayaan Turun Rp 3 Triliun, Sandiaga Uno Tetap Jadi Pejabat Terkaya Nomor Dua