TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan, mengembalikan posisi ketua umum definitif kepada Arsjad Rasjid. Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsyad Rasjid, kembali menjabat sebagai Ketua Umum Kadin setelah kontestasi Pemilu usai.
"Dengan ini, saya secara resmi mengembalikan tongkat kepemimpinan kepada bapak Arsjad Rasjid," kata Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, pada Kamis, 21 Maret 2024
Yukki menggantikan jabatan Arsjad selama proses Pemilu 2024 berlangsung. Dia mengklaim saat ini Arsyad siap melakukan inovasi dan sinergi dengan pemangku kepentingan yang baru untuk meningkatkan daya saing dunia usaha dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Ini adalah momen bagi Kadin Indonesia semua untuk kembali bersatu demi mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Arsyad kembali ke jabatan Ketua Kadin periode 2021-2026 pasca Komisi Pemilihan Umum mengumumkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang dalam Pilpres 2024 pada Rabu, 20 Maret 2024. Sehari setelahnya, ketua tim pemenangan Ganjar-Mahfud tersebut mengumumkan kembali ke jabatannya.
Arsyad menegaskan dirinya bakal fokus terhadap penguatan organisasi serta mendorong pencapaian program kerja Kadin Indonesia di tahun 2024. Ia berkomitmen untuk meningkatkan peranan Kadin Indonesia dalam mengemban amanah dari para Pengurus Harian, Ketua Umum Kadin Daerah se-Indonesia, anggota perusahaan, asosiasi himpunan, dan seluruh perwakilan dunia usaha di Indonesia.
"Sebagai mitra strategis pemerintah sesuai amanat UU No. 1 tahun 1987 dan Keppres No. 18 Tahun 2022, Kadin Indonesia terus berfokus untuk memberikan manfaat bagi para anggotanya sekaligus mendorong kontribusi konkret sektor swasta pada pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Arsyad melalui keterangan tertulisnya.
Dia mengklaim bakal mampu menjalankan program kerja 2024, meski Presiden yang jadi bukan paslon dukungannya.
“Kadin Indonesia menggarisbawahi pentingnya pencapaian Visi Indonesia Emas 2045 sebagai landasan untuk masa depan Indonesia," katanya.
Pilihan Editor: Bulog Dinilai Gagal Serap Gabah Petani, CORE: Cadangan Beras Mayoritas dari Impor