TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 7 poin pada perdagangan Senin sore, 19 Februari 2024, di posisi Rp 15.623 per dolar AS. Sebelumnya rupiah sempat melemah 15 poin di level Rp 15.631 per dolar AS.
Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tetapi tetap ditutup melemah dalam rentang Rp 15.610 hingga Rp 15.670.
Ibrahim menjelaskan pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal. Di sisi internal, pasar terus memantau Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) yang mengindikasikan kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 mengalami peningkatan secara tahunan, meskipun terkontraksi secara bulanan.
“Hal tersebut tercermin dari IPR (indeks penjualan riil) Januari 2024 yang tercatat sebesar 216,0 atau secara tahunan tumbuh 3,7 persen yoy (year-on-year/tahunan),” ujar Ibrahim, pada Senin, 19 Februari 2024.
Ia menyebutkan peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan mayoritas kelompok, terutama kelompok barang lainnya khususnya pada subkelompok sandang sebesar 15,4 persen.
Baca Juga:
Lalu disusul oleh kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya yakni sebesar 5,4 persen yoy, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 5,3 persen secara tahunan.
Meskipun demikian, ia mengatakan, kelompok peralatan informasi dan komunikasi masih mengalami kontraksi sebesar 21,8 persen secara tahunan. “Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 1,0 persen mtm (month-to-month/bulanan), lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang tumbuh 4,9 persen mtm,” kata dia.
Penyebab penurunan ini, menurut Ibrahim, sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru serta faktor cuaca.