TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat tajam 104 poin ke level Rp 15.660 per dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada perdagangan akhir pekan, Jumat, 2 Februari 2024. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 110 poin ke level Rp 15.764 per dolar AS.
“Untuk perdagangan Senin depan, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif dan ditutup menguat di kisaran Rp 15.610 hingga Rp 15.700 per dolar AS,” ujar analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Jumat.
Dalam analisisnya, indeks dolar AS melemah setelah Bank Sentral AS Federal Reserve alias The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga pada Maret mendatang.
“Namun Ketua The Fed, Jerome Powell, memberikan catatan yang agak optimis terhadap perekonomian AS, yang mendorong investor untuk beralih ke aset-aset yang berbasis risiko meskipun ada prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata dia.
Saat ini, menurutnya, pasar menantikan penurunan suku bunga pada bulan Mei seiring pendekatan Non-Farm Payrolls (NFP). “Para pedagang mulai memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan Mei,” tuturnya.
Selanjutnya: Sementara Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang....