“Yang terjadi sekarang truk-truk masih menimbulkan kemacetan di gerbang tol menuju pelabuhan. Lho kenapa nggak membangun kereta api (untuk logistik),” ucap Bhima.
Bhima mengatakan banyak infrastruktur yang dibangun salah sasaran yang mengakibatkan biaya logistiknya masih mahal. Bahkan, dia berujar, laporan Bank Dunia terakhir nilai logistik Indonesia anjlok. Salah satunya karena ketidakefektifan pembanguanan infrastruktur logistik.
Ketiga, Bhima melanjutkan, kegagalan infrastruktur ini sangat jelas terlihat dari angka incremental capital output ratio (ICOR)—angka rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), indikator makro dari tingkat efisiensi suatu perekonomian. Di awal pemerintahan Jokowi angkanya 5, sementara di 2023 mencapai 7,6.
“Artinya, keberadaan PSN pun juga tidak bisa membawa efisiensi dalam investasi,” kata Bhima. “Biaya investasi di Indonesia semakin mahal, semakin kehilangan daya saing, ini juga menjelaskan permasalahan.”
Mengenai PSN dan infrastruktur, ini akan menjadi salah satu tema debat calon wakil presiden atau cawapres malam ini, Jumat, 22 Desember 2023. Debat itu akan mempertemukan tiga cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Para capres—Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo—ikut hadir, namun hanya sebagai pendamping dan tak akan bicara.
Selain mengenai infrastruktur, debat tersebut juga akan membahas isu ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN/APBD, dan perkotaan.
Pilihan Editor: Uji Coba Tol MLFF di Bali Gagal, Kamti: Ada yang Tidak Beres