TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba Multi Lane Free Flow (MLFF) atau sistem transaksi tol non-tunai yang dilakukan di Jalan Tol Bali Mandara disebut mengalami kegagalan teknologi. Terkait dengan hal tersebut, Koalisi Masyarakat Peduli Tol Indonesia (KAMTI) meminta pemerintah dan perusahaan penyelenggara untuk terbuka kepada publik.
“Kami semakin yakin ada yang tidak beres, karena itu sudah seharusnya pemerintah menghentikan penerapan sistem MLFF ini,” ujar Sahrul RM, Presidium KAMTI, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 21 Desember 2023.
Menurutnya, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) dan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), harus menjelaskan kepada publik soal pelaksanaan tes dan uji coba tol tersebut. Terlebih, pada sejumlah percobaan sebelumnya yang tidak dilakukan di publik.
“Tes dan uji coba yang puluhan kali sebelumnya dilaksanakan di mana? Siapa yang melaksanakan? Adakah pihak independennya, seperti ahli atau konsultan yang kompeten. Apakah BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) sebagai pemangku kepentingan utama dilibatkan?” kata dia.
“Tolong dijelaskan dan kalau ada laporan tertulisnya tolong dipublikasikan. Ini kan untuk kepentingan publik, tidak boleh disembunyikan, karena nanti yang akan membayar rakyat Indonesia.”
Selanjutnya: Sementara itu, menyikapi video uji coba yang menunjukkan....