TEMPO.CO, Jakarta -Nilai tukar rupiah ditutup melemah 17 poin ke level Rp 15.510 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan, Senin, 18 Desember 2023. Sebelumnya, rupiah sempat melemah 40 poin ke level Rp 15.492 per dolar AS.
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif tapi ditutup menguat di kisaran Rp 15.480 hingga Rp 15.550 per dolar AS,” ujar analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Desember 2023.
Dalam laporannya, Ibrahim menyoroti pernyataan ketua Bank Sentral Amerika Serikat alias The Fed, Jerome Powell, yang ditafsirkan memberikan nada yang lebih dovish pada akhir pertemuan Bank Sentral AS.
“Ketika dia mengatakan bahwa pengetatan kebijakan moneter kemungkinan besar akan berakhir, dan diskusi mengenai pemotongan akan ‘diperhatikan’,” tuturnya.
Ibrahim juga menyoroti Williams yang pada Jumat lalu mengatakan bahwa ‘kami tidak benar-benar berbicara tentang penurunan suku bunga saat ini’ dan ‘terlalu dini’ untuk berspekulasi mengenai hal tersebut.
Menurut Ibrahim, para pedagang memperkirakan ekspektasi agresif terhadap penurunan suku bunga, dengan penurunan pertama kemungkinan terjadi pada Maret 2024 dan penurunan sebesar 141 basis poin pada bulan Desember.
Sementara Presiden The Fed, Atlanta Raphael Bostic, mengatakan pada Jumat lalu bahwa bank sentral AS dapat mulai menurunkan suku bunga pada kuartal ketiga 2024 jika inflasi turun seperti yang diperkirakan.
“Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee juga mengatakan bahwa The Fed mungkin perlu segera mengalihkan fokusnya untuk mencegah peningkatan pengangguran guna memerangi inflasi,” ujar Ibrahim.
Selain itu, data pada hari Jumat menunjukkan bahwa produksi di pabrik-pabrik Amerika Serikat meningkat pada November.
Pilihan Editor: Anies-Muhaimin Janji Evaluasi Proyek Strategis Nasional Jokowi