TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub mengungkapkan jumlah pergerakan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun ini melonjak drastis. Berdasarkan hasil survei Kemenhub, diperkirakan akan ada 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi yang akan melakukan perjalanan saat Nataru.
Staf Khusus Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan jumlah ini naik 143 persen jika dibandingkan Nataru tahun lalu. "Tetapi tentu belum menyamai angka sebelum Covid-19 ya. Jadi ini mendekati normal," kata Adita dalam konferensi pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat pada Senin, 11 Desember 2023.
Baca Juga:
Jika dilihat dari model transportasi yang akan digunakan selama Nataru tahun ini, Adita mengatakan, mayoritas masyarakat masih memilih kendaraan pribadi. Berdasarkan hasil survei, 39,97 juta atau sekitar 35,5 persen masyarakat diperkirakan akan menggunakan kendaraan pribadi roda empat. Disusul oleh pengguna kendaraan roda dua atau motor itu sebanyak 20,14 juta atau 17,92 persen.
Kemudian, sisanya adalah pengguna transportasi umum berupa kereta, pesawat, bis, kapal penyeberangan, dan angkutan lainnya, termasuk kereta cepat. Adita menyebutkan dalam survei ada sekitar 296 ribu orang yang menyatakan akan menggunakan kereta cepat Whoosh untuk melakukan perjalanan selama Nataru.
Adita menuturkan tingginya penggunaan kendaraan pribadi memungkinkan terjadinya peningkatan volume kendaraan, baik itu di jalan tol maupun di jalan arteri. Karena itu, pemerintah akan melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas.
Hingga saat ini, Kemenhub bersama Kepolisian dan Kementerian PUPR telah menerbitkan surat keputusan bersama ihwal pengaturan lalu lintas selama Nataru ini. Rekayasa lalu lintas yang telah ditetapkan adalah kontra flow di jalan tol maupun non tol.
Adapun mayoritas masyarakat yang akan bepergian saat Nataru berniat untuk berwisata. Adita menyebutkan jumlahnya mencapai 45,2 persen. Sedangkan 30 persen lainnya berniat untuk pulang kampung dan 18,98 persen untuk merayakan Nataru.
Ia berujar hal itulah yang menjadi perbedaan kondisi transportasi saat Nataru dengan saat hari Lebaran atau mudik. Pada saat Nataru, tujuan masyarakat melakukan perjalanan paling besar adalah untuk berwisata. Oleh karena itu, Kemenhub menyatakan akan memperkuat pengaturan di daerah wisata.
Pilihan Editor: TikTok Resmi Kerja Sama dengan Tokopedia, Sandiaga: Dampak ke UMKM akan Positif