TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan memperbanyak jalur kereta api (KA) jika memenangi Pilpres 2024. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan fasilitas transportasi yang murah di Indonesia.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menanggapi hal itu. Menurutnya, upaya memperbanyak jumlah jalur kereta api tidak akan serta merta membuat tarif transportasi di Indonesia akan murah.
Pemerintah baru bisa mewujudkan tarif transportasi yang murah jika memberikan subsidi. "Tarif murah itu tergantung skema subsidi atau Public Service Obligation atau PSO. Tanpa tarif subsidi pasti tetap mahal," kata Deddy dalam keterangannya kepada Tempo pada Sabtu, 9 Desember 2023.
Ia membandingkan dengan tarif KRL (Kereta Rel Listrik) Commuter Line. Menurutnya, agar tarif KRL dapat terjangkau, pemerintah perlu memberikan subsidi melalui skema PSO, dengan tarif awal sebesar Rp 3000 per 25 km. "Bila tanpa subsidi PSO bisa kena 15.000-an per kilometer," ucap Deddy.
Selain itu, ia menyebut, pembangunan jalur kereta api membutuhkan waku yang lama untuk balik modal. Hal itu membuat banyak investor swasta tidak tertarik berinvestasi. "Kalau jalan tol banyak investor atau swasta tertarik karena akan cepat balik modal, sementara jalur kereta api jarang ada investor atau swasta tertarik karena terlalu lama balik modal," katanya.
Sebelumnya, Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menyatakan pasangan calon tersebut, jika terpilih memenangi Pilpres 2024, akan memperbanyak jalur KA guna mendukung fasilitas transportasi murah di Tanah Air.
"Justru dengan Pak Jokowi sudah membangun jalan tol yang cukup masif saat ini, rasanya perlu diimbangi dengan jalur kereta api," kata Juru Bicara Timnas AMIN, Usamah Abdul Aziz, di Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023.
Menurut Usamah, dengan moda transportasi umum KA tersebut, biaya logistik dan penumpang akan semakin murah dan tepat waktu.
Transportasi berbasis rel, lanjutnya, tidak mengalami kendala macet, sehingga diharapkan pemerataan jalur KA terssbut bisa dirasakan bukan hanya di Pulau Jawa. "Karena (kalau) bicara masalah logistik, kepastian keberangkatan, murahnya transportasi, (maka) itu bisa dijawab dengan kereta api," katanya.
YOHANES MAHARSO | ANTARA
Pilihan Editor: Ignasius Jonan Disebut Anies Baswedan Jika Bangun Kereta Api di Kalimantan Selatan, Ini Serba-serbi Eks Menhub