Sementara pilar ketiga adalah inklusivitas. Pilar ini, menurut dia, menjadi yang paling penting bagi Kadin. Karena jangan sampai, pembangunan yang ada di satu tempat justru meninggalkan tempat lain di Indonesia.
Pembangunan harus berpatokan pada indikator seperti rasio gini—tingkat kesenjangan pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah. Selain itu, harus pula memperhatikan tingkat kemiskinan, hingga partisipasi gender. “Itu menjadi komitmen kami terkait inklusivitas.”
Pilar keempat, keberlanjutan. Eka menuturkan, jangan sampai pembangunan yang dilakukan juga merusak lingkungan, serta mengurangi hak bagi generasi mendatang untuk membangun sesuai kebutuhannya, sehingga perlu memiliki komitmen, misalnya dalam hal pengurangan emisi, perbaikan hutan, dan lainnya.
Menurut Eka, empat pilar itu yang akan dilakukan. Karena jika dijalankan secara serius dan keberlanjutan, maka Indonesia bisa menjadi negara maju di tahun 2045. “Yang penting bagi Kadin memastikan negara ini sejahtera, negara ini maju di tahun 2045,” tutur Eka.
Pilihan Editor: Tren Investor Aset Kripto Naik, CEO Tokocrypto: Membuka Peluang Investasi Baru