Kemudian, produksi karet untuk kategori SIR 10 dan SIR 20 secara YoY naik sebesar 0,87 persen. Realisasi pengadaan semen secara YoY naik sebesar 3,80 persen. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita secara YoY naik sebesar 20,10 persen. Juga realisasi belanja modal pemerintah secara YoY naik sebesar 99,67 persen dan secara q to q naik sebesar 50,83 persen.
Kontribusi pertumbuhan cukup tinggi didapat dari sektor pertambangan sebesar 10,23 persen, kemudian sektor transportasi sebesar 5,88 persen serta sektor akomodasi dan makanan mencapai 12,93 persen.
Lebih jauh, Sekda Supriono mengatakan perbaikan aktivitas perekonomian global dan domestik mendorong peningkatan kinerja perekonomian Sumsel baik dari sisi konsumsi, investasi, maupun lapangan usaha. Peningkatan konsumsi swasta dan investasi serta tetap kuatnya ekspor menumbuhkan optimisme para pelaku usaha dan mendorong kinerja di beberapa sektor.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumsel Nurcahyo Heru Prasetyo mengatakan sepanjang tahun 2023 kinerja perekonomian Sumsel memiliki resiliensi yang lebih tinggi dan mampu bangkit lebih kuat. Hal itu terkonfirmasi dari capaian pertumbuhan ekonomi yang menempati urutan kedua pada kuartal I dan menjadi jawara pada kuartal II dan III tahun 2023 untuk wilayah Sumatera.
Selain itu, menurut Nurcahyo, pertumbuhan ekonomi Sumsel juga konsisten berada di atas pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera dan nasional selama tiga triwulan berturut-turut. Prestasi ini tentu tak lepas dari kerja keras dan kerja sama seluruh stakeholder di Sumsel.
"Apresiasi kami kepada Sekda Sumsel dan seluruh jajarannya dalam mengawasi capaian ini," ujar Nurcahyo.
Pilihan Editor: Astindo Optimistis Pergerakan Wisatawan Lokal Mencapai 1,4 Miliar