TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Irfan Setiaputra menjelaskan penyebab percikan api pada mesin pesawat pengangkut jemaah haji dari Makassar karena masalah pada internal mesin.
Namun, kata Irfan, penyebab pastinya saat ini masih dalam proses pemeriksaan yang melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia, KNKT Amerika, Boeing, serta Pratt & Whitney selaku produsen mesin pesawat tersebut.
"Saya dapat menyampaikan bahwa confirmed kerusakan tidak disebabkan oleh adanya benda atau barang asing yang berasal dari luar engine masuk ke dalam. Nampaknya sudah confirmed ini disebabkan internal engine tersebut," kata Irfan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di Senayan pada Senin, 20 Mei 2024.
Dia menjelaskan, pesawat Garuda Indonesia GA-1105 itu sudah diinspeksi sebelum diputuskan untuk menjadi bagian dari pesawat yang disewakan untuk penerbangan haji. Ketika berada di Jakarta, pesawat itu juga telah melalui beberapa tindakan.
"Sebelum berangkat, pesawat ini juga dilakukan beberapa pemeriksaan, (hasilnya) normal dan seluruhnya dinyatakan layak terbang. Penyebab dari percikan api, kemudian memunculkan kerusakan dan menyebabkan pesawat itu harus kembali atau return to base, saat ini sedang dalam investigasi lebih detail," tutur Irfan.
Sampai hari ini, pesawat tersebut masih dinyatakan belum laik terbang. Oleh sebab itu, Garuda Indonesia masih menggunakan dua pesawat Garuda sebagai pengganti dari pesawat yang rusak tersebut.
Selanjutnya: Jumlah jemaah yang ditebangkan oleh pesawat Boeing 747-400 itu sebanyak 450 penumpang....