Langkah-langkah konkret juga tengah digodok, termasuk proses pengajuan Anggaran Belanja Tahunan (ABT) untuk mendukung produksi beras yang diharapkan mencapai 1 juta ton pada tahun 2024.
“Refocusing untuk dua komoditas utama, yaitu padi dan jagung saja sebesar Rp 1 triliun dan sudah disetujui oleh kementerian keuangan dan di DIPA juga sudah terbit. Apakah Rp 1 triliun cukup? Pada 2024 nanti pendekatan produksi mencapai 1 juta ton beras target dari menteri pertanian. Untuk itu, sekarang juga ada proses pengajuan ABT sebanyak Rp 5,8 triliun,” jelas Prihasto.
Kementan berharap bahwa anggaran ini akan mendukung diskresi yang diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan hingga tahun 2024. Musim tanam yang bergeser akibat El Nino telah menjadi faktor kunci dalam perencanaan ulang alokasi anggaran. Selanjutnya, reprioritas anggaran untuk tahun 2024 juga menjadi fokus utama, dengan penambahan luas area lahan pertanian, terutama lahan rawa mineral.
“Target yang akan kami kejar untuk lahan rawa mineral untuk di 2023-2024 bulan Maret adalah 200 ribu hektar dan untuk padi dan jagung targetnya sampai 2024 ada penambahan luas area sampai 2 juta hektar,” tuturnya.
Selanjutnya Kementan turut menjelaskan proyeksi hasil optimalisasi anggaran pada tahun 2023, yang menunjukkan target produksi beras sebanyak 466,8 ton dan jagung sebanyak 377.595 ton.
Pilihan Editor: Orang Kepercayaan Warren Buffett, Charlie Munger Meninggal di Usia 99 Tahun