TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut stok beras yang ada di Bulog sudah mencukupi yaitu sekitar 1,6 juta ton. Stok tersebut menurut Presiden sudah lebih dari rata-rata. Jumlah stok saat ini menurutnya meningkat dari persediaan sebelumnya berkisar 1,2 juta ton.
Gubernur Jakarta periode 2012-2014 ini mengatakan biasanya pemerintah menyimpan stok rata-rara 900 ribu ton. Ketersediaan beras menurutnya juga akan terus dipertahankan pemerintah sepanjang musim kemarau. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat mengunjungi Pasar Baru Karawang, Jawa Barat, pada Rabu, 8 Mei 2024. "Beras lokal menyentuh harga Rp12.000 sampai Rp13.000," kata Gubernur Jakarta periode 2012-2014 tersebut.
Ketersediaan stok menjadi salah satu langkah antisipasi menghadapi musim kemarau. Selain menyediakan stok beras, pemerintah juga membangun dan membuat sejumlah sumur pompa di daerah yang mengalami kekurangan air untuk menghadapi musim kemarau. "Terutama di titik-titik yang berkaitan dengan pertanian dengan beras itu mulai oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian PU," tutur Presiden.
Dalam kunjungannya ke Pasar Baru Karawang, Jokowi turut meninjau stok dan harga sejumlah bahan pangan di Pasar Baru, Karawang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 8 Mei 2024. Menurutnya, harga sejumlah bahan pokok di pasar masih dalam keadaan baik. "Artinya dari angka inflasi juga akan turun kan di bulan yang kemarin ya," kata Presiden.
Jokowi menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan. Mulai dari bawang merah yang berada di harga Rp 45 ribu per kilo, hingga bawang putih yang berada di kisaran harga Rp 38 ribu - Rp 40 ribu. "Harganya baik," kata Jokowi. Usai mengecek fluktuasi harga di pasar Karawang, Jokowi mengatakan selain beras, untuk harga utama seperti cabe, bawang putih, bawang merah harganya sudah turun.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Karawang Aep Syaepuloh.