TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal investasi sektor energi baru terbarukan (EBT) yang mulai masuk dari China. Menurutnya, kerja sama dengan Cina itu menjadi cara Indonesia mendapat pendanaan transisi energi ketika skema pendanaan Just Energy Transition Partnership (JETP) belum terealisasi.
"JETP kan urusan kemarin pas KTT G20. Eropa dan Amerika angka-angkanya bagus, tetapi realisasinya belum jelas," kata Bahlil ketika ditemui di Kantor Kementerian Investasi pada Jumat, 20 Oktober 2023. "Jadi, kami cari saja yang ada, daripada janji yang banyak."
Bahlil mengatakan negosiasi pendanaan JETP dengan negara-negara yang tergabung dalam International Partners Group (IPG) masih terus berlangsung. Namun, dia berujar, pemerintah harus realistis. "Kalau nego sampai mati gimana? Masak cuma dikasih harapan?"
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengantongi investasi senilai senilai US$ 12,6 miliar atau Rp 197 triliun dari kunjungannya ke China, Adapun investasi tersebut ditujukan untuk pengembagan industri baterai listrik, energi hijau, dan teknologi kesehatan di tanah air.
Adapun kerja sama senilai USD 12,6 miliar dengan investor China itu terjalin antara perusahaan swasta-swasta, BUMN-swasta, maupun BUMN-BUMN. Ada 11 dokumen yang ditandatangani dalam Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di China World Hotel, Beijing, pada Senin, 16 Oktober 2023.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ad-interim Erick Thohir mengatakan potensi kerja sama ini dapat menembus USD 29 miliar atau Rp 455 triliun. “Kita ingin menjadi negara industri yang jadi bagian supply chain dunia,” katanya, dikutip dari keterangan video Biro Pers Istana.
Erick mengatakan ada total ada 31 pemangku kepentingan yang terlibat dalam investasi ini, termasuk 9 dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia menyebut contoh Indonesia Battery Corporation menjalin kerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) untuk membangun industri baterai listrik.
Selanjutnya: Kesempatan bagus dengan sejumlah catatan