Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Suku Bunga Acuan Naik, Gubernur BI Perry Warjiyo Ungkap 5 Dinamika Ekonomi

image-gnews
Gubernur BI Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Bank Indonesia (BI) mengubah arah kebijakan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Oktober 2023.  Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Bank Indonesia (BI) mengubah arah kebijakan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Oktober 2023. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan alasan menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate alias BI7DRR sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen. Selain itu, juga memutuskan suku bunga deposit facility juga naik menjadi 5,25 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen.

Perry mengatakan dinamika global itu sangat cepat dan tidak dapat diprediksi. Bulan lalu, kata dia, jajaran Gubernur BI memang menyampaikan apa saja yang terlihat dengan informasi terbaru pada waktu itu. “Tapi dua minggu kemudian terjadi perubahan yang sangat cepat,” ujar dia dalam siaran langsung di akun YouTube Bank Indonesia pada Kamis, 19 Oktober 2023. 

Perubahan itu, dia menjelaskan, juga dikonfirmasi dengan pembahasan dalam sidang G20 dan IMF baru-baru ini di Maroko, di mana Gubernur Bank Indonesia Perry dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hadir. Perry mengatakan, ada lima dinamika perubahan global yang cepat. 

Pertama, pertumbuhan ekonomi global itu akan melambat dengan divergensi pertumbuhan antar negara yang melebar. Dia mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi global tahun ini 2,9 persen, sementara tahun depan 2,8 persen. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diperkirakan tetap kuat, tapi cenderung melambat tahun depan. 

“Di sisi lain, perekonomian Cina diperkirakan akan melanjutkan tren perlambatan,” ucap Perry.

Kemudian, kata Perry, kedua meningkatnya ketegangan geopolitik, yang menyebabkan melambungnya harga minyak dan pangan. Sehingga memicu perlambatan penurunan laju inflasi global. Ketiga, suku bunga di negara maju, termasuk Fed Funds Rate akan bertahan pada level yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Perry memperkirakan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada Desember 2023, dengan probabilitas 40 persen. Namun, naik atau tidak naiknya suku bunga acuan, masih akan tetap tinggi khususnya di paruh pertama tahun depan, kemudian baru akan turun di paruh kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Keempat, BI menilai bahwa kenaikan suku bunga global tidak hanya di jangka pendek,” tutur Perry.

Menurut dia, kenaikan suku bunga global tersebut diperkirakan akan diikuti pada tenor jangka panjang dengan kenaikan yield obligasi pemerintah negara maju, khususnya US Treasury. Hal itu akibat dari peningkatan kebutuhan pembiayaan utang pemerintah dan kenaikan premi risiko jangka panjang. 

“Kelima, berbagai kondisi tersebut juga akan kembali menekan pasar keuangan yang memicu aliran modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia,” kata Perry.

Dia juga menjelaskan bahwa kenaikan suku bunga acuan yang diputuskan BI itu berdasarkan Rapat Dewan Gubernur BI yang digelar pada 18-19 Oktober 2023. “Kenaikan ini, untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global,” ucap dia.

Pilihan Editor: Terpopuler: Nama Erick Thohir Mencuat sebagai Cawapres Prabowo, Imbas Argo Semeru Anjlok 3.851 Tiket Kereta Dibatalkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 jam lalu

Seorang pengrajin membuat tenun dalam rangkaian acara Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.


Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

18 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.


Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

21 jam lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.


Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

23 jam lalu

Warung barokah  tempat berjualan  Nase Ramoy, nasi campur dengan olahan dari berbagai jerohan sapi di jalan Pintu Gerbang  Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tempo/Rully Kesuma
Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.


BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI dan Alipay. foto/bri.co.id dan global.alipay.com
BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.


BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar
BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.


Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?


Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Presiden Jokowi (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Wapres Ma'ruf Amin saat Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Subekti.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.


BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.


Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur tambahan di kantor pusat BI, Jakarta, 30 Mei 2018. Bank Indonesia memutuskan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-days repo rate 25 basis poin menjadi 4,75 persen untuk mengantisipasi risiko eksternal terutama kenaikan suku bunga acuan kedua The Fed pada 13 Juni mendatang. TEMPO/Tony Hartawan
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.