TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong, mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan besok, Senin, 16 Oktober 2023. Hal ini dipengaruhi oleh data perdagangan Indonesia yang akan dirilis besok pukul 11.00 WIB.
“Rupiah berpotensi menguat menjelang rilis data perdagangan yang diperkirakan akan menunjukkan surplus US$ 4,6 miliar,” ujar Lukman ketika dihubungi oleh Tempo, Minggu, 15 Oktober 2023. Apabila sesuai dengan perkiraan, kata Lukman, surplus sebesar itu akan menguatkan nilai rupiah.
Ia pun memperkirakan nilai rupiah esok hari berada di kisaran Rp 15.600 hingga 15.750 per dolar AS. Adapun pada Jumat lalu, nilai tukar rupiah ditutup menguat 17 poin ke level Rp 15.682 per dolar AS.
Namun, kata Lukman, indeks dolar yang menguat akan membatasi penguatan nilai tukar rupiah. Selain itu, perang antara Hamas dan Israel yang masih terus terjadi hingga sekarang juga mempengaruhi hal tersebut.
“Dengan absennya data ekonomi penting dari Amerika Serikat, investor fokus pada data pertumbuhan ekonomi China yang diperkirakan akan melambat ke 4,4 persen,” ujar Lukman. Data ini akan dirilis pada Rabu mendatang, dan apabila sesuai prediksi, maka hal ini akan berbalik menekan rupiah.
Selain itu, para investor juga mengantisipasi rapat dewan gubernur Bank Indonesia yang akan digelar pada hari Kamis mendatang.
Pilihan Editor: Terpopuler Sepekan: Konsesi HGU Nyaris 2 Abad di IKN Dikritik Keras, Biaya Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Minimal Rp 700 T