TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (Gubernur BI) Perry Warjiyo menyampaikan pentingnya penggunaan bauran kebijakan bank sentral untuk menghadapi kondisi ekonomi yang kompleks.
Hal ini disampaikan Perry dalam pertemuan tahunan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-World Bank), termasuk di dalamnya pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 (FMCBG) ke-4, yang diselenggarakan pada 10-15 Oktober 2023 di Marakesh, Maroko.
“Penggunaan bauran kebijakan bank sentral ini penting untuk tidak bertumpu pada satu instrumen kebijakan saja namun mengkombinasikan berbagai kebijakan,” ujar Perry, dalam keterangan tertulis, Kamis, 12 Oktober 2023.
Menurut Perry, diperlukan kombinasi kebijakan, di antaranya kebijakan suku bunga, kebijakan makroprudensial dan kebijakan stabilitas nilai tukar, serta menjelaskan strategi Indonesia dalam menghadapi tekanan inflasi yang berasal dari sisi supply maupun dari sisi demand dengan koordinasi kuat antara otoritas moneter dan fiskal.
Selain itu, Gubernur BI juga menyoroti pentingnya upaya untuk mengatasi kondisi global yang terfragmentasi dengan berbagai upaya, seperti membuka kesempatan investasi dan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam. “Serta terus mendorong pengembangan UMKM dengan mengembangkan cross border payment (CBP) untuk meningkatkan keterhubungan UMKM dengan pasar yang lebih luas,” kata Perry.
Baca Juga:
Selanjutnya: Adapun perekonomian global menunjukkan....