TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) Arifin Tasrif ingin konversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik terus dipercepat. Karena itu, kementeriannya mengusulkan penambahan besaran insentif. Namun, Arifin Tasrif tidak merinci besaran tamaban yang diusulkan tersebut.
Soal manfaat konversi sepeda motor listrik, Arifin Tasrif mengatakan bisa menekan beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan biaya impor minyak mentah. "Kalau kita begitu aja (terus pakai BBM), selain kehilangan devisa untuk subsisi, nggak ada lapangan kerja baru," ujar Arifin Tasrif ketika ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat, 15 Agustus 2023.
Menurut Arifin Tasrif, lapangan pekerjaan baru bisa tercipta jika konversi sepeda motor listrik berjalan. Selain itu, industri dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Arifin Tasrif menuturkan, saat ini sudah ada hampir 6.000 pendaftar yang antre untuk mengikuti program konversi ini. Karena itu, untuk meningkatka minat masyarakat, Arifin Tasrif menyebut kementeriannya telah mengusulkan penambahan besaran insentif. Namun, dia tidak merinci tambahan usulan tersebut.
Adapun program konversi motor listrik merupakan salah satu langkah pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menangani perubahan iklim global. Penggantian motor bahan bakar fosil konvensional menjadi motor listrik ramah lingkungan ini juga disebut mampu menghemat bahan bakar.
Pemerintah menargetkan 50 ribu unit sepeda motor dikonversi hingga akhir 2023. Untuk menarik minat masyarakat, pemerintah juga mengucurkan insentif senilai Rp 7 juta per unit. Subsidi ini meringankan beban biaya konversi yang saat ini membutuhkan biaya setidaknya Rp 14 juta.
Pilihan Editor: Masyarakat Umum Bisa Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pendaftaran Mulai Besok