TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut Indonesia masih memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Jokowi mengatakan Indonesia punya kapasitas produksi motor listrik sebanyak 1,6 juta unit per tahun. Namun sementara ini, produksinya baru mencapai kurang lebih 100 ribu unit per tahun.
"Masih ada peluang sangat besar," kata Jokowi ketika meninjau pameran kendaraan listrik di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 3 Mei 2024, dikutip Tempo dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi optimistis ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air segera terbentuk. Sebab, kata dia, bulan depan pabrik industri baterai mulai berproduksi. Sementara itu, motor listrik yang berproduksi di Indonesia sudah 59 pabrikan.
"Mobil listrik ada 5 pabrikan dan akan 6. Bus listrik ada satu. Truk juga satu," kata Jokowi. "Ini bangunan besar ekosistem EV (electric vehicle) yang harus kita jaga, jangan sampai ada hambatan-hambatan."
Ihwal transfer teknologi, kata Jokowi, akan dilakukan secara perlahan. Hal ini sebagaimana tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang peningkatan presentasenya terjadi bertahap.
"Saya lihat, kendaraan mobil listrik (TKDN) sudah di atas 40 persen. Kan bagus, tapi ini pelan-pelan," tutur Jokowi.
Menurutnya, masalah TKDN merupakan persoalan jangka menengah bahkan jangka panjang. "Jangan minta langsung 80 persen. Ini sudah dimulai, sehingga kalau industri baterai listrik jadi, pabrik jadi, ekosistem akan terbentuk," ujar Jokowi. Ia mengatakan hal tersebut yang bakal menjadi daya saing Indonesia di kancah global.
Piliihan Editor: Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya