TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk datang ke Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau yang tengah bergejolak. Jokowi mengutus Bahlil untuk memberi penjelasan kepada warga Pulau Rempang yang menolak pembangunan Rempang Eco-City.
"Mungkin besok atau lusa Menteri Bahlil akan ke sana untuk memberikan penjelasan mengenai itu," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Kranggot, Cilegon, pada Selasa, 12 September 2023.
Bahlil mengatakan akan segera ke Pulau Rempang. Adapun, penjelasan yang akan disampaikan oleh Bahlil terkait kesepakatan warga Rempang yang akan diberi lahan 500 meter plus bangunan tipe 45 imbas dari pengembangan proyek Rempang Eco-City.
"Saya agendakan mungkin akhir minggu (pekan) ini," ujar Bahlil ketika ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen Senayan pada Rabu, 13 September 2023. "Saya tidak bisa sebutkan hari karena harus menyesuaikan jadwal kegiatan yang sudah ada."
Lantas, seperti apa profil Menteri Bahlil Lahadalia yang diutus Jokowi untuk pergi ke Pulau Rempang?
Profil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku pada 7 Agustus 1976. Bahlil adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Ia dilantik sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju Jilid II Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 28 April 2021.
Saat duduk di bangku SMP, Bahlil sempat bekerja sebagai kondektur. Kemudian ketika SMA, ia bekerja sebagai sopir angkot. Hal itu dilakukannya agar bisa membeli sepatu dan tetap bersekolah.
Hingga kemudian, Bahlil berhasil melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Saat menjadi mahasiswa, Bahlil aktif dalam berorganisasi. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Setelah lulus kuliah, ia memulai karirnya menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Selanjutnya, Bahlil Lahadalia bersama rekan-rekannya mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan. Di usianya yang ke 25 tahun, ia ditunjuk sebagai direktur wilayah Papua perusahaan tersebut dan membawahi 70 orang karyawan.
Melihat begitu besarnya peluang sumber daya alam di Papua, ia kemudian memilih untuk mengembangkan bisnis. Kini, bisnisnya itu telah memiliki 10 anak usaha di bawah naungan perusahaan induk PT Rifa Capital.
Sebelum diangkat menjadi menteri, ia tercatat pernah menjadi bagian dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada 2003. Hal itu mengantarkannya menjadi ketua periode 2015-2019. Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).
Kedekatan Bahlil dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai terlihat ketika keduanya bertemu di Musyawarah Nasional HIMPMI XVI, Jakarta, pada Senin, 16 September 2019 silam. Saat itu, Bahlil memberi dukungannya kepada mantan Wali Kota Surakarta dan Ma’ruf Amin itu untuk maju ke pemilihan presiden (Pilpres) 2019 putaran kedua. Bahkan ia tergabung dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf dan menduduki posisi sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.
Selanjutnya: Bahlil Lahadalia dan Pulau Rempang...