Bila ditilik PDB per sektor, kata Edy, industri pengolahan, perdagangan, dan transportasi menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023. PDB sektor industri pengolahan atau manufaktur, misalnya, tercatat tumbuh sebesar 4,88 persen (yoy), dengan ditopang oleh industri makanan minuman yang juga tumbuh sebesar 4,62 persen .
PDB manufaktur juga didorong oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) serta peningkatan konsumsi makanan dan minuman saat periode Idul Fitri dan Idul Adha.
Adapun pendorong pertumbuhan ekonomi lainnya adalah PDB sektor perdagangan yang tercatat tumbuh 5,25 persen dengan ditopang peningkatan aktivitas produksi. Dari segi perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor tumbuh 4,97 persen didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, konsumsi dan mobilitas masyarakat. Selain itu, perdagangan mobil, sepeda motor, dan reparasinya tumbuh sebesar 6,56 persen dengan didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor.
Berikutnya, sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi lainnya adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh solid 15,28 persen seiring peningkatan mobilitas masyarakat. Sektor transportasi ini didukung oleh angkutan udara yang tumbuh 32,88 persen seiring peningkatan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Lalu ada sektor angkutan laut yang tumbuh 18,26 persen didorong oleh peningkatan jumlah penumpang dan barang, serta angkutan rel yang tumbuh 19,40 persen sejalan dengan peningkatan mobilitas setelah penghapusan PPKM pada akhir 2022 dan momen liburan. "Banyak sekali momen liburan di tahun 2023 di triwulan II terutama pas libur lebaran dan sekolah,” kata Edy.
ANTARA
Pilihan Editor: Apa Maksud Ekonomi Gelap Gulita yang Disebut Sri Mulyani?